KAB. CIREBON, (FC), – Produksi garam esensinya sangat tergantung terhadap cuaca. Terlebih ketika musim basah atau musim hujan yang berkepanjangan, sehingga para petani garam ini harus dicarikan income alternatif pendapatan lainnya.
Salah satu alternatifnya dengan memberikan usaha-usaha lain yang bisa mengcover terhadap kehidupannya.
Jadi ini yang harus dibangun ke depannya, dengan demikian dapat memberdayakan para petani garam, secara otomatis kesejahteraan masyarakat akan terjamin.
Hal tersebut dikatakan anggota DPR-RI Herman Haeron, saat melakukan kunjungan ke Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, dalam kegiatan sosialisasi 4 Pilar, Selasa (18/4).
“Jadi kami mengajak pembina UMKM mitra sehati Ibu Ratnawati, tujuannya adalah untuk membangun trust dengan mereka ( petani garam, red) agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” katanya
Kang Hero, panggilan akrab Herman Haeron, menjelaskan yang terpenting dalam membangun produksi garam itu adalah bagaimana akses terhadap permodalan maupun pangsa pasarnya.
Menurutnya, tidak harus juga membangun bendungan atau fasilitas lainnya itu terlalu jauh, yang terpenting saat ini bagaimana
membina masyarakat dari sisi permodalan yang mudah diakses dan pasar itu sendiri.
Untuk itu, dirinya berencana di bulan Mei akan membawa PT garam sebagai mitra kerja, untuk datang dan memberikan komitmennya sesuai dengan apa yang disampaikan di dalam rapat di DPR-RI.
Ditambahkannya, PT. Garam sendiri berkomitmen akan membangun kemitraan dengan seluruh petani garam, nantinya harga akan dibeli dengan harga yang memadai, artinya harga yang bisa diterima oleh para petani garam.
Dijelaskannya, jika hal tersebut memang ada perhitungan yang lebih ekonomis maka nantinya akan dibangun pabrik garam, sehingga garam ini betul-betul garam yang diproduksi di sini, sehingga hasilnya akan mensejahterakan para petani garam yang ada di Cirebon.
” Coba kita lihat konsumsi garam di kabupaten Cirebon, itu Produksi dari luar Cirebon, padahal di sini salah satu daerah penghasil garam,” jelasnya
Hero pun mengutarakan, untuk mewujudkan harapan tersebut memang perlu proses yang matang, nantinya PT Garam akan membangun komitmennya, artinya akan dibangun trust building terlebih dahulu dengan para petani.
Artinya, akan perlu pendataan ada berapa petani, berapa kapasitas produksi garamnya, bagaimana kemudian kualitasnya seperti apa, kualitasnya bisa ditingkatkan tidak.
Kemudian, para petani ini bisa tidak pinjam permodalan kepada para tengkulak kepada para pemberi pemodalan yang memberatkan, lanjutnya nantinya kerja sama seperti apa yang akan dibangun serta jaminan garansi bagi mereka seperti apa, jadi ini ya g harus dibangun agar dapat memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat yang saat ini sangat bergantung kepada garam
” Untuk itu, saya sebagai mitra kerja, yang akan mengawasi dan ngawal sehingga harapan tersebut betul-betul ini bisa diwujudkan,” pungkasnya (Nawawi).