KUNINGAN, (FC).- Kendati dilaksanakan secara sederhana Harlah Pagar Nusa ke-38 berjalan khidmat dan meriah dengan suasana penuh kekeluargaan.
Acara yang diselenggarakan Pengurus Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Kuningan berlangsung di Ponpes Silebu Pimpinan Gus Dulloh, Kecamatan Pancalang diawali dengan istigosah dan berbagai penampilan atraksi,
Pj Bupati Kuningan diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Kuningan, Dadi Hardadi mengatakan, keberadaan pendekar Pagar Nusa yang senantiasa menjunjung tinggi martabat diri, pesantren dan ulama sebagai simbol ilmu pengetahuan, namun tetap memiliki rasa tanggungjawab dalam menjaga keamanan merupakan hal yang perlu diapresiasi.
Pencak Silat NU Pagar Nusa selama ini telah konsisten menjalankan perannya dalam menjaga marwah kyai dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, merawat tradisi leluhur nusantara dalam seni beladiri, kata Dadi
Sementara itu, Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kabupaten Kuningan, Wibawa Gumbira, menyampaikan, meski digelar dengan kesederhanaan, namun niat, itikad dan semangat refleksi diri menjadi hal utama.
Harlah juga sebagai penghargaan atas kontribusi para pendiri Pagar Nusa dalam mengembangkan organisasi ini sejak didirikan pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo.
Kami mengajak pengurus dan anggota Pagar Nusa untuk terus mengasah dan meningkatkan rasa cinta menjaga para ulama, dan bangga kepada bangsa kita dengan menjaga kedaulatan bangsa, melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya Nusantara salah satunya Pencak Silat sebagai jati diri bangsa. Untuk itu teruslah berlatih dan berlatih, jelasnya.
Gugum, sapaan akrab Wibawa Gumbira menyampaikan atas nama Pagar Nusa Kabupaten Kuningan, berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang telah bersinergi dengan NU, khususnya Pagar Nusa. Ke depannya, sinergitas dan silaturrahmi tersebut harus terus menguat demi kemajuan Kuningan.
“Kami bukan hanya sebatas organisasi untuk melahirkan pendekar, namun kami juga memiliki kepedulian dan tanggungjawab akan generasi muda agar menjadi pendekar yang memiliki budi pekerti, dimana yang lebih kecil hormat kepada yang lebih atas dan yang lebih atas sayang pada yang lebih bawah,” ungkap Gugum
Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Jawa Barat KH. Asep Saepul Milah berpesan kepada pengurus dan anggota untuk terus memperkokoh dan memperkuat perjuangan di Pagar Nusa dan menjaga tali silaturahmi dengan para kiai untuk tawadhu dan taat serta lebih cinta lagi.
Bukan hanya berkekuatan dengan fisik tapi doa kiai merupakan energi dan suplemen kekuatan Pagar Nusa. Untuk itu teruslah beristiqomah.
Kemeriahan dengan berbagai atraksi dan ibingan pencak silat diiringi terompet dan gendang menjadi kebanggaan dan haru.
Hal ini menunjukan mereka yang dilatih bisa menunjukan kemampuannya apalagi terompet itu seolah memanggil bahwa inilah bagian seni tradisi jati diri bangsa yang mesti dilestarikan.
Harlah tersebut di hadiri Para Kyai, Kapolsek Pancalang, Kepala Kesbangpol, Banser, pengurus Anak Cabang Pagar Nusa, dan berbagai Paguron lainnya. (Ali)