INDRAMAYU, (FC).- Dua tim sukses pemenangan pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu hampir terjadi baku hantam.
Kedua timses yang memakai atribut Paslon Nina – Tobroni dan Lucky Hakim – Saefuddin adu mulut.
Peristiwa ini dipicu saat mobil kampanye Nina Agustina yang akan menuju ke titik lokasi kampanye di Desa Tegal Taman Kecamatan Sukra, tiba tiba diacungkan jari dua oleh Timses Paslon nomor urut 2.
Aksi ini kemudian memicu reaksi kepada Timses Paslon nomor urut 3 Nina-Tobroni dan berupaya membubarkan aksi pemuda bermotor tersebut karena dianggap merasa terganggu.
Kondisi ini membuat Nina Agustina berupaya mencari tahu permasalahan dengan turun dari kendaraan dan menghadapi belasan pemuda yang menghadap dirinya tersebut.
Melihat Nina turun, beberapa pemuda lari terbirit-birit tak tahu arah. Tim Nina yang masih dalam satu rombongan mendapati dua orang pemuda yang tertinggal berikut dua buah sepeda motor ber nopol E 2751 QB dan sebuah sepeda motor yang tidak dilengkapi nomor polisi.
Kedua pemuda tersebut diketahui berinisial Sod dan Sar oleh tim kampanye Nina Agustina langsung diserahkan ke Polsek Sukra untuk dimintai keterangannya berikut barang bukti berupa dua sepeda motor, botol miras yang ditemukan di lokasi kejadian, dan kaos bergambar pasangan Lucky Hakim – Syaefuddin.
Akno, salah satu saksi di lokasi kejadian menyebutkan dirinya berupaya melindungi keselamatan Nina dari gerombolan pemuda tersebut yang terus merangsek melakukan penghadangan.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Sahali mengatakan prihatin dengan peristiwa penghadangan calon bupati Nina Agustina pada konstelasi politik Pilkada Serentak 2024 ini.
Sahali melihat pelaku penghadangan itu tidak demokratis dan mengarah pada indikasi anarkis.
Terkait dengan ini. Sahali sudah mengambil kangkah tim hukum sudah melaporkan ke Bawaslu dan Polsek Sukra.
“Berharap aparat penegak hokum (APH) harus tegak dan tegas karena kejadian ini sudah berulangkali. Tim pemenangan 03 akan mensikapi secara serius dan jangan sampai memancing kader kita untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan.
Untuk itu aparat keamanan harus tegas dalam menyikapi hal ini,” tegas Sahali (Agus)
Discussion about this post