KAB. CIREBON, (FC).- Anggota Komisi IV DPR-RI, Ono Surono mendorong pemerintah segera melakukan langkah-langkah antisipasi sedini mungkin menghadapi ancaman kekeringan akibat dampak El Nino.
Beberapa langkah antisipasi itu, antara lain dengan segera melakukan normalisasi atau perbaikan saluran-saluran irigasi pertanian di Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut disampaikan Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan usai membuka kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani/Pekau Usaha Hortikultura yang berlangsung di Gedung Sebaguna Desa Gegesik Wetan Kabupaten Cirebon, Selasa (8/8).
“Terkait menghadapi El Nino ini, kemarin saya sudah sampaikan ke kementerian, yang pertama, harus ada normalisasi, karena hampIr seluruh jaringan irigasi di Kabupaten Cirebon itu terjadi pendangkalan dan penyempitan,” ujar Ono Surono
Menurutnya, El Niño dapat berdampak besar menyebabkan kekeringan yang akan merugikan para para petani akibat produksi pertanian mengalami kerusakan.
“Selain normalisasi saluran, juga harus diciptakan sumber-sumber air yang baru. Misalnya sekarang sudah kadung ditanam padi, terus ada potensi kekeringan, maka segera mungkin pemerintah membuat sumur-sumur bor, sehingga petani tidak rugi karena padinya puso,” ungkap Ono
Ono juga meminta agar pemerintah daerah melalui petugas penyuluhan pertanian agar lebih masif lagi mengedukasi para petani, khususnya dalam menghadapi El Nino ini dengan memproduksi tanaman hortikultura yang tidak membutuhkan banyak air.
“Masyarajkat perlu diberikan edukasi agar ke depan bisa memproduksi pertanian yang bukan hanya jenis tanaman yang perlu banyak air,” jelas Anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu ini.
Saat ini, ada program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang bisa terus didorong pengembangannya di masyarakat sebagai salah satu langkah alternatif menghadapi ancaman El Nino.
“Kita dorong melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan programnya adalah P2L, yang ditanam adalah jenis sayur-sayuran, yang hasilnya bisa didistribusikan di lingkungan desa, RT dan RW. Tentunya ini mempunyai nilai ekonomi terhadap pendapatan para Ibu-ibu,” kata Ono.
Kegiatan bintek yang dihadiri sekitar 150 petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Cirebon ini dihadiri pemateri dari Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Ripta Tera Rosa dan Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman Jaya Supena.
Kegiatan bintek tersebut diselenggarakan Kementerian Pertanian bersama dengan Komisi IV DPR-RI.
Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman Jaya Supena mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman El Nino ini. Salah satunya dengan menggiatkan program P2L tersebut.
“Untuk langkah-langkah antisipasi terhadap El Nino yang ada di kabupaten Cirebon ini ada salah satu langkah dari bidang kami di hortikuktura melalui kegiatan yang namanya P2L, pekarangan pangan lestari,” kata Durahman
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, lanjutnya, akan lebih mengaktifkan kembali potensi-potensi pertanian di areal hamparan pekarangan.
“Sehingga tidak ada pekarangan yang tidak ditanami nantinya, yang akan mendongkrak produkai tanaman hortikuktura di kabupaten Cirebon,” ujarnya.(Andriyana)
Discussion about this post