KUNINGAN, (FC).- Eks SDN 17 Kuningan kini berganti nama dengan Pusat Perdagang dan Parkir (Puspa) 17.
Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan kini sedang ngebut melakukan perubahan wajah sekaligus menyediakan tempat untuk ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di sepanjang Pertokoan Siliwangi.
Meski sebelumnya Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat menghendaki sebelum puasa pindah, namun karena teknis dan juga mediasi dari DPRD Kuningan bersama para PKL akhirnya waktu diundur perpindahan dipastikan H+7 setelah lebaran.
Pj Bupati Kuningan Raden Iip Hidajat saat diwawancara membenarkan hal itu, diakuinya dia ingin seblum puasa sudah bisa pindah dengan catatan lokasi benar-benar sudah siap.
“Konsep saya siap, itu artinya lahan harus nyaman dan menyenangkan, tidak asal – asalan, kita ingin memanusiakan para PKL, kemudian kita legalkan para PKL dengan adanya pendataan,” ujar Iip.
Selain itu, karena musim hujan, dinas teknis pun, lanjut Iip belum menyanggupi bisa tuntas sesuai harapan, maka dia pastikan lahan harus benar-benar matang sebelum ditempati dan digunakan sebagai pusat perdagangan.
“Matang disini artinya kalau sudah di cor ya corannya kering, bisa untuk masuk mobil dan motor, kemudian tata cahaya lampu, tempat sampah, mushala, wc dan lokasi tidak becek, jadi penataan benar-benar kesannya pasar modern,” ungkap Iip.
Kemudian Iip juga akan diberlakukan sistem elektronik di tiap transksi di lokasi tersebut. Mulai dari parkir, hingga pembayaran dari pembelian konsumen ke Pedagang maupun fasilitas tambahan lainnya nanti yang tersedia.
“Nanti dilokasi Puspa 17 itu bisa menampung 268 PKL, sedangkan PKL yang ada di pertokoan siliwangi dibawah itu,” ungkap Iip
Iip mengaku meski bukan pituin kuningan, namun dia ingin benar – benar melakukan penataan di kuningan, khususnya PKL agar tidak semerawut.
“Kita ingin menata kuningan, kita ikuti dengan tertib, alhamdulilah PKL juga melakukan komitmen tidak kembali lagi ke tempat yang lama,” ujar Iip
Terpisah, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kuningan, Tatiek Ratna Mustika menambahkan bahwa benar waktu perpindahan PKL dipastikan H+7 lebaran, dan itu permintaan dari teman – teman PKL, karena mereka tidak ingin kehilangan momen bulan puasa ditempat yang lama.
Dan kebetulan dari PUTR juga tidak menyanggupi waktu yang telah ditentukan karena cuaca.
“Kemudian pak bupati ingin serentak, bukan hanya siliwangi, tapi juga kantor pos jalan Ahmad Yani hingga taman kota juga ditata tidak ada lagi yang berdagang di bawah,” ujar Tatiek. (Ali)