KAB. CIREBON, (FC),- Gundukan sampah kiriman dari hulu, penuhi irigasi tersier yang berlokasi di Dusun 01 Desa Kalimukti Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon.
Tumpukan sampah yang sudah berbulan-bulan itu menyumbat aliran irigasi, menimbulkan bau tak sedap dan sangat menganggu masyarakat sekitar.
Mustopa salah seorang warga setempat mengungkapkan, sampah yang menyumbat irigasi itu berada disekitar pemukiman masyarakat.
Selain itu kebutuhan perairan para petani yang berada di Kecamatan Pabedilan beserta Kecamatan Losari menjadi terhambat.
Sampah tersebut bukan buangan dari masyarakat Desa Kalimukti, namun sampah kiriman dari hulu irigasi yang berada di wilayah Ciledug dan Pabuaran.
“Biasanya sampah hanya melintas terbawa arus menuju ke hilir irigasi yang berada di wilayah Kecamatan Losari. Namun karena tersumbat membuat sampah tersebut menumpuk di Desa Kalimukti,” ungkapnya.
Ditambahkan Mustopa, warga sangat berharap agar keberadaan sampah tersebut segera ditangani oleh pihak terkait.
Dikawatirkan ketika ada aliran deras air dari hulu saluran irigasi, air tiak bisa mengalir karena tersumbat air akan meluap ke pemukiman warga. Sehingga akan menimbulkan bencana baru yakni banjir.
“Warga berharap agar kondisi sampah tersebut segera diangkut dan irigasi juga dilakukan pengerukan. Agar saat musim hujan nanti air yang mengalir tidak tersumbat,” harapnya.
Sentara Kuwu Desa Kalimukti Masduki menyampaikan, penyebab keberadaan tumpukan sampah di saluran irigasi terjadi karena beberapa hal.
Diantaranya karena sendimentasi irigasi yang sangat dangkal, adanya jembatan jalan desa yang kondisinya sangat rendah sehingga menghalangi sampah-sampah yang mengalir.
“Pemdes Kalimukti telah menganggarkan ditahun ini untuk merehab jembatan untuk ditinggikan agar sampah tidak menyangkut lagi di jembatan tersebut,” terangnya.
Selain itu menurutnya, untuk persoalan sedimentasi, pihaknya telah berkali-kali mengajukan permohonan kepada Dinas PSDA Kabupaten Cirebon agar segera melakukan normalisasi irigasi.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWSCC), akan tetapi upaya tersebut sampai saat ini belum juga mendapat realisasi penanganannya. (Nawawi).