KOTA. CIREBON, (FC).- Setelah dijumpai klaster rumah sakit, puskesmas, keluarga, perkantoran dan pusat perbelanjaan, kini di Kota Cirebon berpotensi ditemukan klaster penyebaran Covid-19 dari apotek atau farmasi. Hal ini tentunya mengkhawatirkan berbagai pihak, pasalnya apotek merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat.
Kadinkes Kota Cirebon Edy Sugiarto menyampaikan, beberapa hari lalu ada dua orang pegawai dan tenaga kesehatan dari Apotek Pasuketan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kemudian disusul dua orang pemilik apotek tersebut yakni pasangan suami istri. “Pemilik saat ini melakukan isolasi di RS Mitra Plumbon, sedangkan pegawainya melakukan isolasi mandiri dan kabarnya mereka telah sembuh,” jelasnya kepada FC, Selasa (17/11).
Namun, pihaknya tetap melakukan tracing terhadap seluruh pegawai Grup Apotek Pasuketan yang berada di Kota dan Kabupaten Cirebon, kemudian dilakukan swab test, diketahui ada 19 pegawai lainnya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Diceritakan Edy, semula pihaknya agak kesulitan dalam melakukan tracing di apotek tersebut. Ketertutupan pihak apotek sebagai salah satu penyebabnya. Tapi karena ini merupakan prosedur wajib penanganan Covid-19, akhirnya pihaknya bisa masuk dan melakukan swab test.
Untuk itu pihaknya melakukan tindakan penutupan sementara operasional Grup Apotek Pasuketan pada Selasa siang tadi. Yakni sembilan apotek dan satu toko penjualan alat kesehatan. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada pegawai lainnya dan masyarakat sebagai konsumen.
Disebutkan Edy, kemungkinan yang positif Covid-19 dari pegawai bisa bertambah lagi. Karena dari 19 pegawai positif Covid-19, masih ada 25 lagi yang masih menunggu hasil pemeriksaan swab test.