KOTA CIREBON, (FC).- Pasar barang bekas atau loakan di Kota Cirebon tersebar disejumlah titik. Salah satunya di Jalan Ariodinoto Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk.
Puluhan pedagang barang bekas berjejer menawarkan jualannya. Diantaranya peralatan elektronik seperti kipas angin, sanyo, radio sampai hand phone. Ada juga yang menjual benda keramik, kaset, peralatan pertanian, perkakas sampai kursi roda bekas.
Salah seorang pedagang barang bekas Jaenudin menuturkan, awalnya dirinya tidak memiliki pikiran untuk berjualan barang bekas ini. Karena dirinya berprofesi sebagai tukang servis peralatan elektronik, yang kemudian butuh spare part bekas.
Nah, spare part bekas ini didapatkanya di penjual barang bekas. Lambat laun, melihat peluang penjualan barang bekas yang menjanjikan, dirinya langsung tertarik dan mencoba berjualan barang elektronik yang masih bisa diservis.
“Awalnya mula saya terpikir berjualan barang loakan ini karena saya suka oprek-oprek barang-barang elektronik,” terangnya, Senin (18/9).
Diceritakan Jaenudin, dia berjualan barang loak sudah sejak Tahun 2021. Awalnya berjualan di Tanggerang, lalu ikut bersama keluarga untuk berjualan di Cirebon. Untuk mengisi stok barang bekasnya, Jaenudin pun berburu barang bekas dari rumah ke rumah, dengan membelinya. Tapi tidak semua dibelinya, hanya yang masih bisa diservis dia akan ambil atau beli. Ada juga yang didapatkannya dari orang yang biasa membawa rongsokan.
“Biasanya barang loak dijual sama orang yang sudah engga pake barang itu lagi, atau sudah rusak, lalu kita diperbaiki dan dijual kembali,” ungkapnya.
Selain menjual barang loakan, lanjut Jaenudin, dirinya juga bisa memperbaiki barang-barang elektronik. Jadi bila ada yang mau servis barang elektronik, bisa dikerjakannya.
“Barang-barang loak yang banyak diminati disini kebanyakan barang elektronik seperti blender, magicom, kipas angin dan lainnya,” tambahnya.
Omsetnya naik terutama pada Hari Sabtu dan Minggu, karena banyak orang yang libur, lalu mereka main-main ke lapaknya dan akhirnya banyak yang beli. “Omset perbulan berjualan disini kurang lebih Rp4 jutaan,” katanya lagi.
Penjual barang bekas lainnya Iwan mengatakan, lebih memilih menjual barang bekas yang cepat laku. Seperti hand phone, stop kontak listrik dan chargeran laptop.
“Ramai pembeli ini disetiap Hari Sabtu dan Minggu. Pendapat relatif sekitar Rp100 ribu perhari, itupun masih pendapatan kotor dan belum dipotong biaya operasionalnya,” tutupnya. (ppl)
Discussion about this post