KAB. CIREBON, (FC).- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Cirebon dipastikan kehilangan satu kursi DPRD pada Pemilu 2024.
Di Pemilu 2019, PKB yang meraih 10 kursi DPRD dinyatakan menjadi pemenang di Kabupaten Cirebon dengan 10 kursi.
Tetapi pada Pemilu 2024 hanya mendapatkan 9 kursi.
Kekalahan partai yang disebut sebagai basis kaum Nahdliyin di Pemilu 2024 mendapat tanggapan dari Tokoh Peduli PKB, Abu Tholkha Nawawi.
Ia menilai persoalan tersebut cukup lumayan karena DPP PKB dalam beberapa waktu jelang Pemilu 2024 konsentrasinya hampir terfokus hanya pada satu pesantren yang baru berkiprah dalam ajang politik.
Sementara pesantren-pesantren lainnya, khususnya di Kabupaten Cirebon yang sudah banyak memberikan kontribusi untuk PKB seakan terabaikan.
Pihaknya menilai, hal tersebut yang membuat kebanyakan kalangan pesantren menjadi apriori.
“Di sisi lain PKB sebagai partai pemenang Pemilu 2019 anggota legislatifnya memang betul hampir tidak bisa memberikan manfaat apa-apa untuk partainya,” katanya, Jumat (22/3/2024).
Selain itu, pengurus Dewan Tanfidz PKB dengan ketuanya yang baru sebagai motor dan manejer dari pergerakan partai juga dianggap tidak mampu berbuat apa-apa.
Bahkan, kepengurusan di jajaran Dewan Syuro PKB sendiri tidak banyak melakukan langkah-langkah konkret untuk mengurai kekusutan yang terjadi.
Termasuk kurang melakukan komunikasi dan silaturahmi ke pesantren-pesantren yang notabene menjadi kantong suara bagi PKB.
Kondisi semacam itu seperti gayung bersambut antara sikap DPP PKB dan kepengurusan Dewan Syuro DPC PKB Kebupaten Cirebon melengkapi kekecewaan pesantren-pesantren pada umumnya.
“Yang tidak kalah penting, kami sebagai simpantisan kebanyakan hanya bisa mengkritisi dengan tanpa solusi, dan tidak pernah berfikir apa yang bisa kita lakukan untuk membantu serta memberikan sumbangsih untuk partai yang sama-sama kita cintai ini,” ungkapnya. (Nawawi)