KAB. CIREBON, (FC).- Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak 2023 di 100 desa di Kabupaten Cirebon telah usai, namun demikian masih menyisakan riak-riak pascapilwu di masing-masing desa yang melaksanakannya.
Salah satunya yang terjadi di Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon dimana adanya pergantian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dikaitkan konflik pascapilwu.
Menanggapi hal tersebut ketua Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) Kecamatan Babakan, Alimudin kepada FC mengungkapkan, pada umumnya empat desa di Kecamatan Babakan yang melaksanakan Pilwu tergolong aman dan kondusif, bahkan dalam pelaksanaannya pun berjalan lancar tanpa ekses.
Alimuddin, menyoroti adanya pergantian pengurus DKM di Desa Babakan Gebang, yang dikaitkan dengan pelaksanaan pilwu di desa setempat, dirinya sangat menyangkan hal terjadi. Menurutnya dalam pergantian pengurus DKM itu sesuatu yang lumrah terjadi di berbagai masjid, sehingga adanya pergantian kepengurusan DKM di Babakan Gebang itu seharusnya jangan dicampuradukkan dengan pelaksanaan pasca pemilihan kuwu.
Dijelaskannya, pergantian DKM di Desa Babakan Gebang itu dari informasi yang didapatnya sebenarnya sudah lama terjadi sebelum pelaksanaan pilwu, namun pergantian bisa terlaksana setelah pelaksanaan pilwu.
“Kami sangat menyayangkan pergantian DKM tidak berjalan harmonis, mungkin pascapilwu kondisi di Desa Babakan Gebang belum sepenuhnya kondusif jadi masih terbawa aroma pilwu,” katanya, Senin (6/11).
Dirinya menyebut, sebagai warga negara memiliki hak untuk berpolitik, namun demikian tetap harus juga mengedepankan politik yang humanis dan beretika.
“Pengurus DKM ikut berpolitik boleh-boleh saja, asalkan berpolitik yang santun dan mengedepankan politik yang tidak menyebarkan ujaran kebencian,” ungkapnya.
Agar hal serupa tidak terjadi khususnya di empat desa yang melaksanakan Pilwu, Alimudin menyampaikan, agar kuwu terpilih di Desa Babakan Gebang, Cangkuang, Sumber Lor, Karangwangun, untuk dapat membina dan merangkul semua elemen masyarakat agar tidak terpecah belah pasca adanya pilwu. “Intinya, hilangkan perbedaan pilihan, saatnya bersatu untuk kemajuan desa ke depannya agar lebih baik lagi, insyaallah desa yang dipimpinnya akan menjadi desa yang badatun thayyibatin wa rabbun ghafur,” pungkasnya. (Nawawi)
Discussion about this post