KOTA CIREBON,(FC).- Berbagai sektor terkena imbas dari pandemi Covid-19. Tak terkecuali sektor pariwisata yang menjadi salah satu penyumbang devisa bagi negara dan penyumbang PAD bagi daerah. Kebijakan pemulihan sektor ini sejalan dengan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Menurut Kelapa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Dr H Dedi Taufik MSi, AKB ini salah satu tujuannya untuk pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Untuk Jabar, pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata dicanangkan mulai Bulan Juni hingga Desember mendatang.
“Kami merasakan apa yang dirasa oleh para pengelola tempat wisata yang tutup, agen travel yang sepi, hotel okupansinya sangat rendah dan restoran yang terpuruk. Belum lagi ekonomi kreatif berbasis kebudayaan juga menjadi tersungkur,” ujarnya seusai memimpin rapat Divisi Pengamanan dan Penanganan Masa Tim Gugus Covid-19 Provinsi Jabar di ruang Adipura Kencana, Rabu (3/6).
Dia berharap, pada masa AKB di PSBB lanjutan bisa mempercepat recovery atau pemulihan ekonomi di bidang pariwisata. Pemulihan ini akan membangkitkan kembali gairah di dunia pariwisata yang memiliki jutaan orang yang terlibat didalamnya. Tentunya pemulihan ini secara bertahap, sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19.
Dedi sedikit memprediksi, usai tahap pemulihan dari Juni sampai Desember, pada Januari tahun depan sudah dimulai fase normal pariwisata di Jawa Barat. Ini perlu dukungan semua kepala daerah, agar upaya pencegahan Covid-19 terus ditingkatkan. Sehingga kantong pariwisata yang tersebar di Kabupaten/ kota menjadi zona hijau Covid-19.