KAB. CIREBON, (FC).- Mundurnya enam perangkat Desa Cangkuang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon membuat kuwu Desa Cangkuang, Abdul Kodir Zaelani mengangkat enam petangkat baru agar pelayanan masyarakat tetap berjalan, keenam perangkat baru tersebut dikukuhkan Jumat (26/1) di kantor balai desa setempat dan disaksikan Muspika Babakan, lembaga desa serta masyarakat desa setrempat.
Kuwu Desa Cangkuang, Abdul Kodir Zaelani menyampaikan, pengangkatan perangkat desa baru ini dilakukan karena sebelumnya ada 6 perangkat desa yang telah menyatakan mengundurkan diri, sehingga agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan, maka pihaknya langsung menyampaikan kepada BPD untuk segera membentuk panitia penyaringan dan penjaringan perangkat desa baru, dan setelah proses tahapan pelaksanaan penyaringan dan penjaringan tersebut akhirnya terpilih enam perangkat desa baru yang akan menggantikan enam perangkat desa lama yang menyatakan mundur.
Keenam perangkat desa yang mengundurkan tersebut diantaranya, Nining selaku Kaur Keuangan, Warlim selaku Kaur TU, Dede Kudmana selaku Kasi Pemerintahan, Edi Suwanto selaku Kasi Kesejahteraan, Carmat selaku Kadus 02, dan Budiharto selaku Kadus 01, dan mereka digantikan Eka Setiadi, Rukman, Aan Andriyanto, Tandi, Riyan Yuda Saput dan Johan Maulana.
“Semoga para perangkat desa baru yang dilantik ini cepat beradaptasi dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik sesuai jabatan masing-masing,” harapnya.
Sementara Camat Babakan, Asep Nurdin menyampaikan, pelantikan perangkat desa baru ini akan menjadi hari bersejarah di Desa Cangkuang dengan adanya estafet tongkat pemerintahan Desa Cangkuang, setelah sebelumnya menempuh tahapan yang bisa berjalan lancar, aman dan kondusif.
Hal ini bisa menjadi contoh desa lain yang akan melakukan hal serupa. Menurutnya enam wajah baru perangkat Desa Cangkuang kebanyakan masih muda dan fresh, hal itu merupakan modal dalam membantu kinerja program kuwu enam tahun mendatang, dirinya berpesan sebagai awal langkah bekerja agar pahami dahulu tupoksinya dan jika tidak tahu jangan segan untuk bertanya.
“Enam perangkat desa baru ini, mereka mendapat amanah menjadi pamong desa untuk melayani, bukan untuk dilayani. Diharapkan dengan paham tupoksi dan prinsip melayani tidak menjadi beban manakala sudah mulai mengantor ke balai desa menjadi kaget dan malas,” ungkapnya.
Lebih lanjut Asep mengatakan, sebagai perangkat desa bisa mengkalkulasi pendapatan perangkat desa manakala hak dan kewajiban tidak berimbang, untuk itu diniati sejak sekarang bahwa menjadi perangkat desa diniati sebagai ladang ibadah. Dirinya berharap dan yakin kepada para perangkat desa bisa membuktikan kinerja terbaik untuk membantu kuwu.
“Kepada para perangkat baru, kami ucapan selamat bertugas dan perangkat desa sebelumnya semoga darma bakti yang telah diberikan bisa dijadikan ladang amal bagaimanapun mereka telah mengabdi dan mendarmabaktikan untuk masyarakat,” paparnya. (Nawawi)
Discussion about this post