LEMAHWUNGKUK, (FC) – Guna mendukung Pariwisata Kota Cirebon, Keraton Kasepuhan meluncurkan aplikasi digital berbasis android dengan nama “GWIDO”. Aplikasi ini bisa menjadi panduan untuk berwisata bagi para wisatasan baik asing maupun lokal.
Launching yang diadakan di Ruang Prabayaksa Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu (1/3), diklaim menjadi aplikasi panduan wisata yang pertama di Kota Cirebon.
Sultan Kasepuhan PRA. Arief Natadiningrat mengatakan, pariwisata dan budaya harus dijaga dan dilestarikan. Gencarnya budaya asing yang masing melalui media elektronik dirasa sangat mengkhawatirkan demi keberlangsungan budaya Indonesia.
“Budaya saat ini sudah dipandang sebelah mata, maka kita berkewajiban untuk menjaganya,” ujar Arif kepada FC disela-sela launching aplikasi GWIDO.
Arif menabahkan, peluncuran aplikasi ini sebegai wujud keseriusan Keraton Kasepuhan terhadap budaya dan pariwisata.
“ini yang menjadi konsern dari Kasultanan untuk terus melestarikan dan mendukung budaya dan pariwisata Kota Cirebon,” tambagnya.
Menurut Presiden Director CV. Akses Digital, Faisal Kabar, GWIDO yang dalam bahasa polandia berarti pemimpin. Nama tersebut awalnya berasal dari plesetan guide yang berarti pemandu.
“Rencananya kita mau beri nama Pandawa, namun nama tersebut banyak diaplikasi store jadi supaya tidak lebih repot kita beri nama “GWIDO” dengan asal kata “Guide” yang berarti pembandu,” tutur Faisal.
Dijelaskan Faisal, dari aplikasi “GWIDO” pengunjung akan bisa menikmati tampilan 3D ke dunia nyata dalam waktu bersamaan. Sehingga terkesan menarik dan unik, jika dalam bahasa indonesia teknoligi tersebut disebut dengan Realitas Tertambah.
Selain itu, kata Faisal, “GWIDO” juga dilengkapi tiga fitur lainya, seperti Informasi, acara, dan Fitur bilingual. Fitur informasi disini memuat sejarah atau informasi detail mengenai berbagai objek musem dan bangunan-bangunan (baluarti) yang ada di Keraton Kasepuhan Cirebon dan Gua Sunyaragi.
“Ada juga fitur acara yang menginformasikan pengguna agar tidak ketinggalan berita, dan acara-acara yng disediakan disana. Tidak hanya turis domestik, aplikasi ini juga dapat digunakan oleh turis asing sebagaimana terdapat fitur bilingual dalam aplikasi ini yang memuat dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahas Inggris,” jelasnya.
Dari aplikasi ini, Keraton Kasepuhan berharap Budaya dan Pariwisata di Kota Cirebon bisa lebih dikenal lagi oleh masyarakat di Indonesia dan juga Mancanegara.(Muslimin)
Discussion about this post