KAB. CIREBON, (FC).- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon melalui Fraksi Partai Golkar meminta agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memperhatikan nasib para petani penggarap. Sebab, selama ini mereka kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
“Pemda harus perhatikan nasib para petani penggarap lahan yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi,” kata Anggota Fraksi Golkar, H Khanafi, beberapa waktu lalu.
Selain itu, kata dia, Pemda Kabupaten Cirebon pun harus memperhatikan juga nasib para nelayan yang tinggal di wilayah pesisir pantai dari wilayah Kecamatan Kapetakan hingga Losari. Sebab, mereka butuh perhatian terutama untuk mendapatkan akses air.
“Mereka sampai saat ini kesulitan mendapat akses air bersih untuk proses produksi pengolahan hasil tangkapan ikannya,” ungkap Khanafi.
Menurutnya, di Kabupaten Cirebon juga nasib para peternak ayam petelur dan ayam pedaging sekarang tengah tersandera pada fluktuasi harga pakan yang tidak stabil, itupun tidak lepas dari fokus Fraksi Golkar.
“Bagaimana mungkin pertumbuhan ekonomi akan tercapai, bagaimana mungkin pemerataan akan terwujud, bagaimana mungkin daya saing mereka akan tangguh,” katanya.
Khanafi pun menyoroti rancangan APBD tahun 2024 sebesar Rp 3,8 triliun rupiah lebih, seberapa besarkah perhatian terhadap peningkatan daya beli masyarakatnya? Apakah bisa berpengaruh signifikan terhadap pengendalian harga kebutuhan pokok ataukah hanya akan diploting pada acara-acara rapat dan ceremoni pencitraan saja.
“Apakah saudara bupati tahu, bahwa hari ini rakyat sedang sengsara, harga beras konsumsi mencapai Rp 15.000 per kilogramnya, itu sangat mencekik keuangan rakyat kecil, kondisi ini adalah fenomena yang sangat luar biasa,” kata Khanafi. (Suhanan)