KAB. CIREBON, (FC).- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka mengapresiasi langkah Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya untuk meningkatkan daya tarik muda-mudi Kabupaten Cirebon untuk terus berkarya melalui membatik.
Apalagi, beberapa waktu lalu Kabupaten Cirebon, khusunya Desa Trusmi dan Panembahan, Kecamatan Plered dikunjungi 3 Kementerian sekaligus, di antaranya Kementrian UMKM, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Perhubungan.
“Ibu Menteri UMKM (istri Menteri,-red) sudah beberapa kali ke Kabupaten Cirebon. Melihat potensi yang ada di Kabupaten Cirebon, khususnya batik itu sangat besar, hanya kita kalah industri dengan kota lain,” kata Teguh Rusiana Merdeka, kemarin.
Kata Teguh, trademark Kabupaten Cirebon sebenernya ada dua, batik wilayah Trusmi dan batik wilayah Ciwaringin. Kedua wilayah itu mempunyai kultur yang berbeda-beda, mulai dari tekstur dan teknik yang berbeda. “Melihat potensi yang ada, ini yang harus digalakan oleh pemerintah, baik Pemda maupun Pusat, untuk memberdayakan UMKM, khususnya untuk batiknya sendiri, makanya dikunjungi oleh ketiga istri menteri beserta rombongan di beberapa tempat,” ungkap Teguh.
Seperti, di EB Batik ada salah satu forum mencoba untuk membuat regenerasi ke dalam regulasi.
Bahkan, sudah diatensi oleh Menteri untuk dipikirkan wadah yang lebih lagi agar pusat bisa memperhatikan pemda.
“Memang di sektor UMKM, tapi belum secara maksimal untuk menggenjot sesuai dengan keinginan yang ada di masyarakat,” katanya.
“Ini yang mau diselaraskan oleh Bu Menteri beserta Pemda, tadi pa kadis hadir, minggu depan suruh tindaklanjuti untuk masalah perhatian terhadap pembatik itu sendiri, termasuk regenerasi yang tadi disampaikan,” imbuhnya.
Masih kata Teguh, nantinya dinas terkait akan menindaklanjuti, akan seperti apa ke depan masalah batik ini, sehingga bisa dipersiapkan dari jauh-jauh hari, mumpung sekarang lagi pembahasan untuk 2026. Mudah-mudahan 2026 ada pembeda.
“Kebijakan bukan sebatas anggaran, tapi keberpihakan. Keberpihakan kan bukan cuma anggaran. Kan kalau dari sektor anggaran yang ada di pemda, semua orang tahu bahwa slotnya, celah fiskalnya masih sangat kurang, sehingga kita butuh dari provinsi dan pusat, termasuk dari luar pemerintahan,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post