KOTA CIREBON, (FC).- Kota Cirebon memiliki garis pantai yang cukup pendek, hanya 7,2 km saja. Sepanjang garis pantai tersebut sudah dimanfaatkan untuk pelabuhan bongkar muat barang, pelabuhan nelayan dan sejumlah tambak ikan. Namun potensi wisata pantai belum optimal dimanfaatkan.
Atas hal itu, Wakil Walikota Cirebon, Eti Herawati mengungkapkan bahwa kawasan pantai harus dilakukan penataan. Tujuannya jelas, setelah tertata menjadi pantai yang indah dan cantik, ini bisa menjadikan daya tarik wisatawan. Sehingga bisa menjadi andalan pemasukan daerah dimasa pandemi Covid-19 ini.
“Iya penataan kawasan pantai ini, tidak bisa kami lakukan sendiri. Karena dibutuhkan anggaran yang besar, maka dibutuhkan keterlibatan instansi vertikal dan pemerintah pusat,” jelas Eti usai menghadiri kunjungan kerja Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Komisi IV DPR RI di PPN Kejawanan, Senin (10/8).
Pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk menata kawasan pantai. Seperti yang dilakukan penataan kawasan Panjunan yang saat ini masih berproses. Kemudian penanaman mangrove, menggandeng pihak BUMN, swasta dan komunitas guna ikut serta dalam pemeliharaan pantai.
Pada kesempatan itu, Eti juga meminta dukungan dari KKP dan Komisi IV DPR RI agar penataan kawasan pantai bisa terlaksana dengan baik. Beberapa poin telah disampaikannya, dan mendapatkan apresiasi positif. Dengan demikian pihaknya optimistis, penataan garis pantai yang hanya 7,2 km ini bisa terwujud.