KAB. CIREBON, (FC).- Kabupaten Cirebon ditunjuk oleh Kementrian PPA menjadi pilot project pelaksanaan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon memilih dua desa yang menjadi pilot project DRPPA tahun 2022 ini.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni mengatakan, dua desa yang terpilih menjadi pilot project DRPPA itu adalah Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan dan Desa Purbawinangun, Kecamatan Plumbon. Kedua desa tersebut dipilih karena Kuwunya adalah perempuan.
Menurut Eni, Kuwu perempuan menjadi indikator utama ditentukannya sebuah desa menjadi pilot project DRPPA. Pasalnya, Kuwu perempuan dinilai lebih aware dan lebih baik dalam penanganan kasus yang menimpa perempuan dan anak. “Kalau Kuwunya perempuan itu kan lebih aware, penanganannya lebih bagus,” ujar Eni, kemarin.
Selain itu, indikator lainnya adalah karena desa tersebut tidak ada kasus perkawinan anak yakni di bawah 18 tahun dan tidak ada kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kalaupun ada, kata Eni, tapi kasusnya bisa diminimalisir dan sudah ditangani dengan cara yang benar.
Selain dua desa tersebut, lanjut Eni, ada empat desa lainnya yang akan melaksanakan DRPPA untuk tahun 2023 mendatang. Ke empat desa yang diminta untuk berkomitmen melaksanakan DRPPA pada tahun depan itu berasal dari desa yang sudah terindeks sebagai desa berkembang dan mandiri.
“Kemarin ada tambahan empat desa untuk berkomitmen pada 2023 nanti agar melaksanakan DRPPA juga secara mandiri, yaitu Desa Klangenan, Kecamatan Klangenan dari desa mandiri, kemudian dari desa berkembangnya itu Desa Jatirenggang, Desa Slendra dan Desa Ciawiasih,” paparnya.
Untuk diketahui, Kementrian PPA telah menunjuk Kabupaten Cirebon menjadi pilot project DRPPA tahun 2022. Kabupaten Cirebon menjadi salah satu dari enam kabupaten dan kota di Indonesia yang terpilih menjadi pilot project DRPPA.
“Se-Indonesia hanya enam kabupaten dan kota yang menjadi pilot project. Alhamdulillah Kabupaten Cirebon terpilih sebagai pilot project DRPPA,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Cirebon, H Imron sangat mendukung penerapan desa ramah perempuan dan peduli anak ini dilakukan di Kabupaten Cirebon. Pada tahap pertama ini, ada sebanyak enam desa yang dilibatkan untuk menjadi bagian dalam pelaksanaan desa ramah perempuan dan peduli anak ini.
“Ke depannya kita akan menargetkan semua desa dan kelurahan di Kabupaten Cirebon ramah perempuan dan peduli anak,” kata Imron.
Untuk mendorong desa-desa lainnya memiliki komitmen menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak, pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait program ini.
Harapannya desa atau kelurahan yang akan berkomitmen menjalankan wilayah ramah perempuan dan peduli anak, bisa bertambah lebih banyak.
“Targetnya, 412 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Cirebon, harus berkomitmen ramah perempuan dan peduli anak,” ujar Imron. (Ghofar)
Discussion about this post