KAB. CIREBON, (FC).- Pemkab Cirebon melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) menyebut rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang ada di wilayahnya sudah menyisakan tinggal berapa ribu unit dari target yang telah ditentukan. Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPKPP Kabupaten Cirebon, Kartika Sari.
Ika sapaan akrabnya menyebut, target RPJMD tahun 2019-2024 untuk rutilahu sebanyak 12.200 unit. Tetapi tahun 2024 ini sudah terealisasi 10.411 unit. “Dicatatan kami baru terealisasi 10.411 unit rutilahu dari periode 2019-2024 dari target 12.200 unit. Tetapi kalau jumlah rutilahu di Kabupaten Cirebon ada 18.370 tetapi kita target RPJMDnya hanya 12.200,” katanya, Senin (12/8).
Ia mengungkapkan 10.411 unit tersebut sudah termasuk bantuan anggaran rutilahu di tahun 2024. “Untuk rutilahu tahun 2024 ada dari APBD Kabupaten Cirebon sebanyak 271 unit, Bantuan Provinsi Jawa Barat 120 unit dan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR sebanyak 148,” katanya.
Namun, angka tersebut hanya terlaporkan, tetapi masih banyak yang tidak terlaporkan terkait bantuan rutilahu. “Kebanyakan desa yang tidak melaporkan jumlah rutilahu yang sudah dibantu, kalau semuanya terlaporkan, kayaknya bantuan rutilahu sudah melebih target yang telah ditetapkan,” katanya.
Ia menjelaskan untuk bantuan rutilahu, pihaknya sudah menyediakan anggaran Rp20 juta per unit. “Anggaran setiap unitnya Rp20 juta, itu sudah termasuk tukang, tetapi kalau bisa kita budayakan gotong royong untuk memaksimalkan anggaran tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Ika, dalam bantuan rutilahu ini, Badan Amil Zakat (Baznas) juga ikut membantu dalam penanganannya. “Baznas juga membantu perbaikan rutilahu, tetapi data yang dibantu tidak boleh dobel,” katanya. (Ghofar)