KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon telah melakukan antisipasi agar tidak terjadi kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Sampah Gunungsantri yang ada di Desa Kepuh, Kecamatan Palimaman, Kabupaten Cirebon.
Pihak DLH tidak ingin kebakaran seperti yang terjadi di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat terjadi di TPA Gunungsantri.
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan pada DLH Kabupaten Cirebon, Agus Muklis mengatakan, penanganan sampah di wilayahnya sudah terbilang bagus.
Pasalnya, antisipasi kebakakaran dilakukan dengan skema yang dinilai aman dari mulai penyiraman hingga penimbunan sampah dengan tanah atau Controlled Landfill.
“Kita lakukan penyiraman, kemudian penimbunan dengan tanah urugan, itu kita lakukan setiap tumpukan sampah mencapai 80 centimeter,” kata Agus, Senin (28/8).
Menurut Agus, langkah antisipasi tersebut dilakukan setiap dua minggu sekali untuk mencegah terjadinya kebakaran di TPA Gunungsantri.
Bahkan, penyiraman juga dilakukan dengan menggunakan cairan Efektif Mikroorganisme 4 (EM4), di mana larutan di dalamnya terkandung berbagai macam bakteri menguntungkan.
“Kita siram juga dengan cairan EM4 dan diurug dengan tanah sehingga bercampur, nanti sampahnya jadi basah untuk mencegah gas metana,” ujar Agus.
Ia menambahkan, penerapan pencegahan kebakaran sampah dengan metode tersebut jiga akan diterapkan di TPAS Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng.
“Nanti kita akan terapkan di TPAS Kubangdeleg, agar tidak ada kebakaran sampah,” tukasnya.
Agus menyebut, antisipasi kebakaran sampah di TPA dengan cara tersebut sudah dilakukan sejak terjadinya kebakaran di TPA Gunungsantri pada tahun 2019 lalu.
“Karena kalau kebakaran TPA kita siram langsung dengan air, api di atasnya memang mati, tetapi di bawahnya belum mati,” ungkapnya.
Seperti diketahui, kebakaran hebat terjadi di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Api yang membakar gunungan sampah di TPA Sarimukti tersebut, masih belum padam selama sepekan, meskipun segala cara dilakukan untuk menjinakkan api.
Api pertama kali muncul pada Sabtu (19/8/2023) malam. Kemudian,api sempat dilaporkan padam namun ternyata api kembali muncul dan membakar gunungan sampah pada Senin. (Ghofar)
Discussion about this post