KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon membenarkan bahwa sarana prasarana olahraga yang dimiliki cabang olahraga di Kabupaten Cirebon baru beberapa persen saja. Hal tersebut diungkapkan, Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Olahraga pada Dispora Kabupaten Cirebon, Eri Febriyanto.
Lewan sambungan telepon selularnya, Eri menyebut, hal itu terjadi karena ketidakmampuan APBD Kabupaten Cirebon untuk mengcover sarana prasarana puluhan cabor di Kabupaten Cirebon.
Ia mengaku sedih karena anggaran untuk mendorong peningkatan prestasi olahraga di Kabupaten Cirebon masih jauh di bawah dinas yang sama dari daerah tetangga seperti Majalengka dan Kuningan.
“Benar, (anggaran,-red)bidang olahraga kecil. Sedih, kalah sama Majalengka dan Kuningan,” kata Eri, Kamis (5/10).
Menurut Eri, Dispora sendiri tetap berupaya mengusulkan anggaran untuk sarana prasarana tersebut. Kalau nanti usulan tersebut direalisasikan, Dispora bakal memprioritaskan pengadaan sarana prasarana bola voly dan basket.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon, Sutardi menyebut dari 42 cabang olahraga (Cabor) yang ada di Kabupaten Cirebon, yang sudah memiliki sarana prasarana baru 10 persen, artinya cabor di Kabupaten hampir semuanya belum memiliki sarana prasarana yang memadai.
“Apalagi berbicara layak. 90 persen cabor kita belum memiliki sarana dan prasarana,” kata Sutardi di Kantor KONI, Rabu (4/10).
Dirinya malu dengan daerah lain. Padahal Kabupaten Cirebon banyak menyumbagkan prestasi untuk mengharumkan nama daerahnya. “Yang sudah mempunyai sarana dan prasarana itu hanya dari cabor Perbakin, Futsal dan Basket,” kata Sutardi.
Ia menyebut, saat ini yang menjadi lahan rebutan untuk berlatih adalah hanya GOR Ranggajati, seperti Cabor Basket, Badminton, Silat dan lainnya. “Kayak Atletik, Panahan, Pacuan Kuda, Renang tidak ada. Panjat tebing juga kita belum punya. Minimalnya semua harus ada. Dan setiap cabor wajib memiliki sarana dan prasarana masing-masing,” kata dia.
Ia menceritakan, sewaktu rapat kerja dengan Komisi IV DPRD setempat, ia juga sudah menyampaikan bahwa minta dibantu untuk kebutuhan cabor-cabornya. Pasalnya, aku dia, adalah untuk meningkatkan prestasi, karena ini tidak hanya cukup berbicara prestasi saja, namun harus ditunjang dengan saran dan prasarana yang ada.
“Kalau sarana dan prasarana tidak didukung, anak-anak mau berlatih di mana. Memang, GOR di setiap desa ada, tapi jadi rebutan. Sehingga cabor-cabor tidak fokus,” tegasnya.
Dikatakan Sutardi, kalau berbicara urgent, semuanya urgent. Apalagi, olahraga yang belum lama ini mendapatkan prestasi ya harus disediakan saran prasarana. “Pokoknya di zaman ketua KONI nya saya, minimalnya ada yang baru,” pungkasnya. (Ghofar)
Discussion about this post