KOTA CIREBON, (FC).- Pasca pandemi Covid-19 yang melanda kurang lebih 3 tahun, industri perhotelan di Kota Cirebon kini mulai terlihat pemulihan yang positif.
Apalagi sudah dibukanya Tol Cisumdawu, yang membuat perjalanan dari Bandung ke Kota Cirebon hanya kurang dari 2 jam saja.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan, terjadi peningkatan dari tingkat okupansi atau keterisian kamar.
Dibeberkannya, okupansi kamar di Kota Cirebon pada saat weekday rata-rata di angka 70 persen.
Sedangkan saat akhir pekan atau libur nasional bisa lebih dari 70 persen.
Meskipun okupansi hotel terus mengalami kenaikan yang positif, ternyata lama menginap tamu atau long stay cenderung lebih singkat.
Rata-rata tamu yang menginap hanya dalam satu malam. Oleh karena itu, Disbudpar Kota Cirebon sudah menyiapkan strategi agar long stay lebih meningkat.
“Strategi bagaimana tamu bisa menginap di Cirebon lebih dari satu malam, pertama harus ditambah objek wisatanya. Jadi, ruang-ruang publik itu sebetulnya bisa dijadikan tempat atraksi, namun harus yang menarik. Sehingga orang bisa datang dan menikmati,” ujarnya, Senin (28/8).
Selain itu, tambah Agus, harus saling berkolaborasi dengan Kelurahan maupun RW-RW, karena di setiap RW pasti memiliki keunggulan masing-masing.
Dan itu, tambah Agus, bisa digali potensi itu dan di-creat menjadi salah satu destinasi wisata baru.
“Kemudian dalam skala yang lebih besar, kita sedang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se-Ciayumajakuning. Kita akan mula kolaborasi mulai dari promosi event bersama, pelaksanaan kegiatan bersama, sehingga kita bisa menjual paket-paket itu bukan hanya satu kota atau satu kabupaten,” katanya.
Karena fasilitas dan amenitas banyak di Kota Cirebon, kata Agus, otomatis wisatawan akan menginap di Kota Cirebon.
Namun, kunjungan wisatanya bisa ke wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
“Hal itu sebenarnya terjadi seperti di Yogyakarta. Jogja itu, orang datang ke Jogja menginap dan mereka berwisata ke Kaliurang, Borobudur, Gunung Kidul. Ini yang akan kita coba terapkan di Kota Cirebon dan langka menuju kesana sudah kita mulai, seperti perjanjian kerjasama dengan Dinas Pariwisata se-Ciayumajakuning,” bebernya.
“Kami juga berkolaborasi dengan Bank Indonesia dan PHRI akan menggelar table top di Yogyakarta pada tanggal 29 Agustus 2023. Kami juga mengundang teman-teman dari wilayah Ciayumajakuning untuk ikut kesana,” sambungnya.
Ke depan, tambah Agus, dalam penyusunan anggaran tentunya akan dikomunikasikan antar Kabupaten Kota, minimal untuk membuat Festival se-Ciayumajakuning untuk mengundang dinas-dinas dari luar Cirebon. (Agus)
Discussion about this post