INDRAMAYU, (FC).- Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu kembali membuka pelatihan juru las tingkat lanjutan 6G SMAW, untuk masyarakat Indramayu yang berdomisili di sekitar Kilang Minyak Balongan.
Dalam sambutannya Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih menjelaskan, peserta dalam pelatihan juru las 6G Tingkat Lanjutan tersebut sebanyak 16 orang.
Mereka merupakan putra terbaik Indramayu yang berasal dari desa di sekitaran Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan.
“Pelatihan Juru Las 6G akan berlangsung hingga 24 hari ke depan. Pelatihan ini adalah salah satu bentuk pelaksanaan pembangunan di bidang ketenagakerjaan di Kabupaten Indramayu yang memiliki makna strategis dan positif. Dalam upaya peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia secara utuh dan berkesinambungan,” katanya Rabu (15/9).
Wulan menilai, pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Indramayu membutuhkan perhatian serius dan sungguh-sungguh dari semua pihak, termasuk dari BUMN dan swasta lainnya.
“Upaya nyata dari perusahaan seperti Pertamina RU VI Balongan dengan menyelenggarakan pelatihan seperti ini sangat besar pengaruhnya terhadap kesiapan sumber daya manusia dalam menyongsong industri di Kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Wulan menjelaskan, setelah mengikuti pelatihan di BLK, peserta akan melaksanakan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Selain uji kompetensi, tambahnya, peserta juga akan dipersiapkan untuk proyek Petrokimia yang akan dibangun di Indramayu.
Sementara itu perwakilan CSR PT. Pertamina RU VI Balongan, Sri Sulastriana, mengungkapkan, pelatihan ini merupakan tingkat lanjutan dari program Bina
Lingkungan PT. Pertamina RU VI Balongan yang sebelumnya melakukan pelatihan juru las 3G.
Ia berharap, peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan lulus uji kompetensi, agar bisa mempersiapkan diri untuk meraih kesempatan yang lebih besar dan terbuka.
“Saya berharap semua peserta dapat lulus semuanya, agar mereka dapat berkiprah baik di dunia industri seperti Pertamina, maupun mengembangkan usaha sendiri secara mandiri,” pungkasnya. (Agus)