KAB. CIREBON, (FC).- Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon bersama puluhan jurnalis dari berbagai media mengunjungi kantor Diskominfo Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/12). Kegiatan tersebut dalam rangka Study Komparasi dan Benchmarking Jurnalis Media Kabupaten Cirebon.
Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Nanan Abdul Manan mengatakan, tujuan kedatangan pihaknya bersama rombongan di kantor Diskominfo Kota Semarang adalah untuk mengetahui tata kelola media yang dilakukan Diskominfo Kota Semarang. Nantinya, kata Nanan, hal-hal yang baik dalam tata kelola tersebut akan diterapkan di Kabupaten Cirebon.
“Hal-hal yang sudah baik di Kota Semarang nantinya bisa diterapkan di Diskominfo Kabupaten Cirebon,” kata Nanan.
Menurut Nanan, tata kelola media yang sudah dilakukan Diskominfo Kota Semarang tersebut merupakan oleh-oleh yang sangat berarti dari kunjungannya di Kota Semarang.
Artinya, dari pertemuan yang mengambil tema Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Komunikasi Publik dan Media ini benar-benar mempunyai manfaat, utamanya dalam lebih menguatkan sinergi antara Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon dengan media.
“Kami perlu bawa oleh-oleh dari Semarang yang dikelola dengan baik ini dan tidak ada di Kabupaten Cirebon. Kami berharap, nantinya ada kunjungan balasan dari Diskominfo Kota Semarang,” terang Nanan.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto menyampaikan, hubungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dengan media sudah terjalin sangat harmonis.
Hal itu, karena tata kelola yang diterapkan Diskominfo Kota Semarang berdasarkan konsep dari pemimpin daerah setempat. Konsep tersebut yakni 5 P (pemerintah, pengusaha, pendidik, penduduk dan pewarta) bergerak bersama.
“Semua bergerak. termasuk pewartanya. Jadi apapun pembangunannya kalau tidak diwartakan mustahil bisa diketahui atau dikenal luas. Dan terkait pemberitaan sendiri, itu murni diserahkan ke pewarta,” kata Sunarto.
Namun ketika para jurnalis mendapatkan berita viral yang negatif, kata dia, mereka tidak langsung merilis dan menaikan berita tersebut.
Mereka, lanjut Soenarto, akan memastikan terlebih dahulu kebenaran berita viral negatif tersebut. Bahkan, awak media di Kota Semarang juga menulis berita tentang yang dilakukan Pemkot Semarang.
“Misalnya soal banjir, mereka menulis banjir itu tapi diberitakan upaya penanganan yang dilakukan Pemkot Semarang,” paparnya.
Ia menambahkan, pemberitaan yang ditulis sejumlah media di Pemkot Semarang telah berdampak positif terhadap kemajuan Kota Semarang. Sebagai buktinya, saat ini jumlah pengnjung Kota Lama Semarang sudah mampu menyaingi bahkan melebihi kunjungan wisatawan di Malioboro maupun Borobudur. (Ghofar)
Discussion about this post