KAB. CIREBON, (FC).- Untuk menghindari jatuhnya korban, seperti ambruknya atap di SMPN 2 Greged beberapa waktu lalu. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon meninta kepada seluruh kepala sekolah, baik TK, SD maupun SMP untuk segera melakukan inventarisir bagunan gedung sekolah.
“Segera lakukan inventarisir, guna menghindari hal yang tidak diinginkan seperti SMPN 2 Greged,” ungkap Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon, Yadi Supriyadi, Rabu (17/1).
Hal tersebut, lanjutnya agar pihak dinas untuk segera memantau ke lokasi dan segera untuk menindaklanjuti nya. “Kalau untuk renovasi bangunan SMP tahun ini ada. Tapi detailnya saya tidak ada. Data ada di bidang. Yang jelas, tahun ini ada perbaikan untuk bangunan SMP se-Kabupaten Cirebon,” kata Yadi.
Sebelumnya, atap bangunan SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon ambruk pada Jumat (12/1) pukul 09.00 WIB. Akibat kejadian tersebut sebanyak enam siswa menjadi korban.
Ambruknya atap bangunan tersebut saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Sehingga masih banyak murid yang berada di ruangan. Sehingga ada enam siswa yang mengalami luka ringan akibat ketiban reruntuhan genteng.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan kejadian ambruknya atap bangunan sekolah di SMPN 2 Greged. Menurutnya, atap bangunan yang ambruk tersebut baru dilakukan renovasi pada tahun 2022. Namun baru satu tahun atap tersebut malah ambruk. “Secara fisik sih rangka atap mengunakan baja ringan, sedangkan gentengnya mengunakan genteng tanah sehingga kelebihan beban, ditambah lagi sedang musim hujan,” katanya.
Namun, kata Ronianto, pihaknya akan memanggil rekanan yang telah membangun bangunan tersebut. Bahkan pihaknya akan menerjunkan tim ahli untuk mengetahui penyebab ambruknya atap bagunan tersebut. “Nanti kita minta klarifikasi ke rekanan, dan untuk penyebab ambruknya kita nanti libatkan tim ahli,” ujarnya.
Ia menjelaskan akibat ambruknya atap sekolah tersebut, sedikitnya enam siswa yang menjadi korban. “Ada korban, yaitu enam siswa yang sedang kegiatan belajar mengajar (KBM), tetapi sudah pulang ke rumah masing-masing dan kini lagi masa penyembuhan,” ungkapnya.
Bupati Cirebon, H Imron langsung merespon kejadian ambruknya atap bangunan di SMPN 2 Greged Kabupaten Cirebon. Bahkan orang nomor satu di Kabupaten Cirebon tersebut malakukan video call Kepala Dinas Pendidikan, Ronianto yang tengah berada di lokasi kejadian. Ia meminta sedikit gambaran terkait ambruknya atap dua bangunan SMPN 2 Greged, yakni satu ruang kelas dan satu ruang guru.
“Saya tadi langsung video call Kadisdik, karena yang bersangkutan sedang ada di lokasi bareng Kalak BPBD, saya ingin tau kejadiannya seperti apa,” kata Imron.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Kadisdik, Imron menjelaskan kejadian tersebut dikarenakan kerangka atap bangunan kelas mengunakan baja ringan, sedangkan gentengnya masih mengunakan genteng tanah. “Seharusnya kalau rangka atap mengunakan baja ringan, untuk gentengnya harus yang sama ringannya, sehingga beban tidak berat,” jelasnya.
Bahkan terkait ada siswa yang menjadi korban, Imron meminta kepada Kadisdik untuk segera memberikan pertolongan dengan dibawa ke rumah sakit terdekat atau layanan kesehatan. “Ada enam siswa yang menjadi korban, semuanya sudah mendapatkan layanan kesehatan dan sekarang sudah pulang kerumah masing-masing,” ujarnya. (Ghofar)