KAB. CIREBON, (FC).- Puluhan seniman yang tergabung dalam Paguyuban Weringin Jajar berkolaborasi dengan Disbudpar gelar acara bertajuk Gegesik Creative Festival 2024, Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Kecamatan Gegesik ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti lomba gawe-gawean, senam sehat, tari topeng, kesenian Burok, atraksi Singa Depok, tari kreasi, drama tari kolosal, jajanan tradisional dan lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon,Abraham Mohamad, mengatakan, Gegesik Creative Festival merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan dan melestarikan kearifan lokal Kabupaten Cirebon yang kaya akan seni dan budaya.
“Di akhir tahun 2024 ini, Alhamdulillah kami dapat menyajikan berbagai acara berkolaborasi dengan seniman di Gegesik menyajikan kesenian lokal asli Cirebon,” kata Abraham kepada Fajar Cirebon Minggu (8/12).
Menurut Abraham, di menjelang awal tahun 2025 Pihaknya terus melakukan sosialisasi sekaligus edukasi di seluruh kecamatan di Kabupaten Cirebon untuk memajukan tradisi dan budaya kearifan lokal kepada generasi penerus.
“Kami ada sekitar 40 kecamatan, semuanya memiliki potensi seni dan nilai khasnya masing-masing. Oleh karena itu, kami selalu mendukung dan mengapresiasi upaya pelestarian kearifan lokal agar para generasi penerus mengenalnya,”.imbuhnya
Gegesik Creative Festival juga menjadi salah satu cara agar anak-anak muda lebih peduli dengan kesenian daerah. Karena, seni mengandung nilai-nilai luhur dan makna kehidupan yang mendalam.
“Kemudian yang kedua adalah untuk menularkan kepada generasi muda yang sekiranya ternyata warisan leluhur di Kabupaten Cirebon ini bener-bener sangat besar sekali, kemudian yang tentunya tidak kalah penting sudah diakui oleh tingkat provinsi dan nasional dengan diadakannya seni dan budaya,”.ujarnya
Sementara itu , salah seorang juri Lomba Gawe-gawean yakni Asep Dheny mengatakan, lomba gawe-gawean diikuti oleh sekitar 50 peserta dengan kreasinya masing-masing. Gawe-gawean merupakan replika ogoh-ogoh dengan sekala kecil, berbagai karakter ogoh – ogoh yang dibuat dari bahan ramah lingkungan.
“Ogoh-ogoh tapi dibuat miniatur. Peserta dari lomba gawe-gawean selalu antusias karena memiliki daya tarik tersendiri dari teknik membuat hingga bahan yang digunakan yakni bahan ramah lingkungan,” katanya
Untuk kategori juara sendiri, lanjut Asep Dheny nanti akan dinilai berdasarkan dengan tema dan bentuk detail serta tingkat kesulitannya.
“Semua peserta nanti akan di nilai,mulai dari tema miniatur ogoh – ogoh,bahan yang digunakan, hingga detail bentuk dan tingkat kesulitannya, nanti untuk para juara akan mendapatkan uang jutaan rupiah” pungkas Asep Dheni. (Johan)
Discussion about this post