KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Sosial Kabupaten Cirebon bersama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Polteksos) Bandung dan Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyerahkan bantuan sosial (bansos) Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 92 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Rabu (19/6).
Dalam laporan kegiatan penyerahan bansos ATENSI, kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar PPKS, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian PPKS di Kabupaten Cirebon.
Bantuan yang diberikan berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak, modal usaha, alat bantu untuk teman-teman disabilitas, dan perlengkapan sekolah.
Penyerahan bansos ATENSI kepada 92 PPKS itu tersebar di tiga lokasi. Rinciannya, diberikan kepada 32 PPKS melalui Dinsos Kabupaten Cirebon, diberikan kepada 35 PPKS melalui Yayasan Prama di Desa Kedungjaya, Kecamatan Kedawung, dan sebanyak 25 PPKS yang diserahkan melalui Yayasan Al Ma’rifah Desa Kedungbunder, Kecamatan Gempol.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani mengatakan, kegiatan penyerahan bansos ATENSI merupakan salah satu wujud upaya pemerintah dalam melaksanakan amanat undang-undang, yakni melalui bantuan.
“Bantuan ini sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan dukungan untuk menjalani hidup yang lebih layak,” ujar Fitri sapaan akrabnya.
“Para penerima diharapkan dapat mencapai keberfungsian sosial, baik sebagai individu, keluarga, maupun komunitas dalam memenuhi kebutuhan dasar dan mengatasi masalah dalam kehidupan,” sambung Fitri.
Dinas Sosial Kabupaten Cirebon menjamin penyerahan bansos ATENSI sesuai dengan target. Hasil asesmen, para penerima bansos ATENSI ini seusai dengan kriteria yang telah ditentukan.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang memerlukan layanan kesejahteraan sosial, dapat terbantu dan mampu meningkatkan taraf hidupnya,” ungkapnya.
“Bantuan yang diberikan merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Polteksos Bandung sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata,” lanjut Fitri.
Ia juga mengatakan, bansos ATENSI yang diberikan Polteksos Bandung menjadi program yang baik. Sebab, lanjut dia, Pemkab Cirebon belum mampu melakukan sendiri, karena keterbatasan anggaran dan SDM.
Ia menyebut, kolaborasi dengan Polteksos Bandung merupakan bentuk gotong royong? agar PPKS naik kelas. “Kalau hanya mengandalkan bantuan di setiap bulannya, berarti punya mental orang miskin. Tapi kalau kita mentalnya kaya, Insyaallah akan menjadi kaya, ditandai dengan saling memberi,” tuturnya.
“Dengan kolaborasi ini, diharapkan bisa berjalan dengan lebih baik lagi ke depan, dan akan lebih banyak lagi yang akan dibantu atau bentuk kerja sama oleh Polteksos. Kami sangat siap menindaklanjuti MoU pengkaderan dengan Polteksos,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Polteksos Bandung, Suharman mengatakan, Polteksos Bandung merupakan unit pelaksana teknis (UPT) Kemensos RI.
Selain fokus menyelenggarakan pendidikan tinggi bagi pekerja sosial, dikatakan Suharman, Polteksos juga memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, khususnya penerima manfaat.
“Jadi, Bu Menteri Sosial menugaskan seluruh jajaran UPT di bawah Kemensos, agar melaksanakan pelayanan langsung ke masyarakat,” kata Suharman.
“Wilayah Kabupaten Cirebon tadinya merupakan wilayah kerja Sentra Phalamartha Sukabumi (UPT Kemensos), namun untuk 2024 ini (Kabupaten Cirebon) dialihkan menjadi wilayah kerja Polteksos Bandung,” imbuhnya.
Polteksos Bandung mengaku bakal lebih intens berkolaborasi dengan Dinsos Kabupaten Cirebon.
Suharman mengatakan, permasalahan sosial yang ada di wiilayah Kabupaten Cirebon harus segera tertangani, sehingga mampu mengembangkan kemandirian masyarakat.
“Kami sekarang sudah mengasesmen 168 calon penerimaan manfaat. Dan, 92 sudah diasesmen oleh Sentra Phalamartha,” jelasnya. (Ghofar)