KOTA CIREBON, (FC).- Dinas PUTR Kota Cirebon khususnya Bidang Sumber Daya Air (SDA) melakukan normalisasi sungai.
Normalisasi di sekitar lima sungai dilakukan untuk mengurangi sedimentasi dan mencegah banjir, terlebih saat memasuki hujan.
Pengangkatan sedimentasi dilakukan dengan alat berat maupun tenaga manusia, disesuaikan dengan jenis sungai dan akses masuk ke sungai tersebut. Normalisasi sungai dilakukan sejak tahun 2023 lalu, hingga memasuki tahun 2024.
Kepala Bidang SDA Dinas PUTR Kota Cirebon Bagus Toni Umbara mengatakan, Tahun 2023 telah dilakukan normalisasi di sejumlah sungai diantaranya adalah Sungai Sijarak I, Sungai Sijarak II, Sungai Bedeng, dan Sungai Cikenis.
“Normalisasi dengan menggunakan alat berat atau mini ekskavator, mengangkat sedimen yang berada di badan sungai,” katanya, Senin (4/3).
Di tahun 2024 ini juga telah dan akan dilakukan hak yang sama pada sungai yang berbeda di Kota Cirebon seperti sungai Kalikebat, sungai Ledeng, Sungai Cipadu, sungai Cikalong, sungai Kriyan dan lainnya.
“Sungai Kalikebat sudah yang lainnya akan kami lakukan normalisasi dengan pengerjaan yang sama,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, rata-rata sungai yang dinormalisasi sepanjang 1 km. Pihaknya juga menyesuaikan alat yang digunakan untuk mengangkat sedimentasi di badan sungai.
“Kalau sungainya tidak bisa masuk alat berat kami pakai tenaga manusia. Rata-rata panjang sungai yang dinormalisasi itu sekitar 1 km,” ujarnya.
Ia menambahkan, normalisasi dilakukan secara rutin paling tidak 2 kali di setiap titik.
Namun, yang dibutuhkan adalah penambahan tinggi tanggul agar air sungai tidak meluap saat hujan tiba.
“Dalam setahun satu titik paling tidak 2 kali dinormalisasi. Kalau sedimentasinya diangkat beberapa waktu lagi akan muncul kembali karena Kota Cirebon ini letaknya di bawah sehingga kerap menerima material aliran sungai dari atas. Sehingga yang dibutuhkan adalah tanggulnya ditinggikan,” pungkasnya. (Frans)
Discussion about this post