KOTA CIREBON, (FC).- Untuk mengakselerasi operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, kolaborasi antar berbagai pihak sangat diperlukan.
Langkah ini penting agar bandara dapat beroperasi secara optimal, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mengembangkan wilayah Jawa Barat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Dedi Taufik, saat ditemui di Balai Kota Cirebon, Selasa (11/6).
“Kami ingin mengembangkan Cirebon dengan adanya BIJB Kertajati. Kami berharap dapat berkolaborasi untuk wilayah Ciayumajakuning melalui keberadaan bandara ini,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, saat ini BIJB Kertajati sudah melayani penerbangan haji, beberapa rute penerbangan domestik, dan internasional.
“Untuk itu, kita perlu meningkatkan aktivitas bandara ini. Saya berharap walikota Cirebon mendukung dengan mengadakan Great Sale Ciayumajakuning. Itulah alasan saya datang ke sini untuk memberikan dukungan kepada pelaku industri,” katanya.
Dedi menjelaskan bahwa sektor pariwisata di Cirebon sangat mendukung, dengan 60 persen wisata religi, 35 persen wisata alam, dan 5 persen wisata buatan.
“Kami berharap sektor pariwisata dapat mendukung dan meningkatkan aktivitas BIJB Kertajati,” jelasnya.
Dedi menambahkan bahwa keberadaan BIJB Kertajati sangat mendukung Kota Cirebon.
Namun, diperlukan peningkatan jumlah penerbangan dan destinasi wisata.
“Cirebon sebagai kota sejarah memiliki potensi besar. Kami berupaya membuka rute penerbangan dari China ke Kertajati, mengingat Cirebon memiliki sejarah yang berkaitan dengan Tionghoa, seperti Laksamana Cheng Ho,” ungkapnya.
“Jika ada penerbangan langsung dari Kertajati ke Guangzhou, akan semakin memperkuat konektivitas dengan Cirebon,” katanya. (Agus)