KUNINGAN, (FC).- Diduga akibat hubungan arus pendek, rumah milik Hj Hani warga Desa Panyosogan, Kecamatan Luragung terbakar, Rabu (17/2).
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, tetangga depan rumah melihat kepulan asap hitam dari kamar depan rumah.
Tidak lama asap tersebut berubah menjadi api yang makin membesar.
Saksi bernama Aah langsung melaporkan kejadian ke warga lainnya dengan berteriak minta tolong ada kebakaran.
Mendengar itu warga lainnya langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sebagian warga lainnya berusaha mengeluarkan barang-barang dari rumah korban karena api semakin besar dan khawatir merambat ke bangunan lainnya mengingat lokasi kejadian di pemukiman padat.
Setelah 20 menit kejadian Kanit Intel Polsek Luragung Aiptu Panji Lukita melaporkan kejadian ke UPT Damkar Kuningan. Tiba di tempat kajadian sekitar pukul 10.50 WIB.
Saat tiba api masih menyala dan juga menyisakan bara api di plafon atap rumah korban.
Petugas pemadam kebakaran bersama warga setempat, anggota Polsek Luragung, anggota Koramil Luragung, terus berjibaku memadamkan api. Akhirnya api dapat dipadamkan sekitar pukul 11.30 WIB.
Kepala UPT. Damkar Kuningan, M. Khadafi Mufti mengatakan penyebab kebakaran.
Sementara diduga dari arus pendek listrik. Saat kejadian kondisi rumah sedang ditinggal pemilik rumah, dan listrik di rumah dalam keadaan menyala.
“Diduga berasal dari konsleting listrik, atau lampu dikamar depan meledak atau pecah, dan pecahan bola lampu mengenai kasur dan barang-barang lainnya didalam kamar, sehingga terjadi kebakaran,” jelas Khadafi.
Untuk kerugian materil sementara, Khadafi menyebutkan sekitar Rp35 juta, karena sejumlah barang rumah tangga seperti kasur, lemari, laptop dan atap bagian kamar depan ludes terbakar.
Khadafi juga memberikan imbuan kepada seluruh warga kuningan agar waspada terhadap potensi bahaya kebakaran yang diakibatkan dari pembakaran arus pendek listrik, tungku, Kompor gas , konsleting listrik pada kendaraan ataudirumah , gas, pembakaran sampah dan lain-lain.
“Kita juga menyarankan kepada pihak aparat pemerintahan desa setempat untuk membuat dan menyediakan sistem proteksi aktif dilingkungan pemukiman masing-masing, seperti Apar, Tandon air, hydran dan lainnya, agar bisa melakukan antisipasi dari ancaman bahaya kebakaran,” jelas Khadafi. (Ali)
Discussion about this post