Deis menyebutkan bahwa sebelumnya dunia olahraga catur di Kuningan vakum, dan belum memberikan prestasi yang menonjol. Dan progress pertama dirinya yaitu akan melakukan pembinaan secara rutin, yang hasilnya dibuktikan pada event-event seperti Porda dan kejuaraan lainnya.
Dalam waktu dekat, masih Deis, setelah pandemi Covid-19 berakhir, pihaknya menargetkan satu kegiatan kejuaraan daerah catur semi open, untuk merubah stigma di masyarakat bahwa olahraga catur di Kuningan tidak ada kegiatannya.
Ditanya terkait pembinaan olahraga catur bagi pelajar, Deis, menyebut hal itu bisa saja dilakukan. Dan pihaknya perlu berkoordinasi dengan kedinasan terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Target awal dulu lah, kita akan bentuk dulu struktur pengurus hingga kecamatan. Kemudian baru bisa melakukan penjaringan bakat-bakat bagi generasi muda penerus atlit catur yang bisa menorehkan prestasi,” kata Deis yang juga ketua Partai Gerindra Kuningan.
Pengcab Percasi Kuningan, disebutkan Deis, berencana menggelar pertandingan catur open di tahun 2021. Dan di tahun 2022, pihaknya juga akan mempersiapkan pecatur Kuningan yang akan berlaga di Porda Jawa Barat.
Deis mengaku optimis dengan digelarnya pertandingan catur secara berkala dapat bakal melahirkan pecatur Kuningan yang berprestasi dan bisa membawa nama harum Kabupaten Kuningan dari olahraga catur.
“Yang utama sekarang, pembenahan internal kepengurusan dulu. Nanti kita akan kebut dengan kegiatan-kegiatan pertandingan dan penjaringan atlit,” ujar Deis.