KOTA CIREBON, (FC).- Dalam beberapa hari terakhir, angin kencang menerjang Kota Cirebon. Puncaknya memasuki sore hingga tengah malam hari.
Terjangan angin kencang di Kota Cirebon, sempat menyebabkan atap sebuah masjid ambruk. Saat atap yang menopang kubah dengan diameter lima meter mulai ambruk, masih ada jamaah yang tengah dzikir.
Ambruknya atap Masjid As Salam di Komplek Perumahan Rinjani, Larangan Timur, Harjamukti, Kota Cirebon terjadi pada sekitar pukul 18.15 WIB, Sabtu petang, 31 Agustus 2024.
Atas hal tersebut, Anggota DPRD Kota Cirebon Dani Mardani mengunjungi masjid tersebut pada Senin (2/9).
Dikatakan Dani, pihaknya mengunjungi Masjid As Salam yang roboh diterpa angin, dalam upaya memberikan bantuan keuangan dan material. Pasalnya, masjid ini juga masuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Cirebon IV, yang merupakan dapil-nya pada Pileg kemarin.
“Saya hadir ke Masjid As Salam, jangka pendeknya memberi bantuan keuangan dan matrial. Sekaligus mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengulurkan tangan membantu rehab Masjid As Salam,” jelasnya.
Tidak hanya berhenti disitu, Dani juga berjanji akan mengusahakan dalam APBD Kota Cirebon nanti, anggaraan untuk rehabilitasi masjid ini akan dimasukkan.
“Jangka panjangnya mudahan mudahan ke depan bisa di renovasi masjid ini bisa dibiayai dengan APBD Kota Cirebon,” imbuhnya.
Sebelumnya atap Masjid As Salam ambruk tak lama setelah jamaah melaksanakan Salat Magrib. Masih ada sejumlah jamaah yang tengah dzikir ketika mulai terdengar bunyi keras dari bagian atap.
Mendengar suara yang cukup keras, jemaah sempat melihat ke atas. Menyadari ada gerakan di atas plafon, jamaah langsung menghindar.
“Saat atap benar-benar ambruk, jamaah sudah keluar dari masjid. Tidak ada korban dari jemaah,” tutur Cecep Suhardiman, Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) As Salam.
Sabtu malam, atap benar-benar ambruk. Namun momolo atau kubah masjid tetap utuh berdiri meski di tengah reruntuhan atap yang ambruk.
Cecep menjelaskan, ambruknya atap Masjid As Salam sepenuhnya musibah. Berbarengan dengan angin kencang yang menerjang Kota Cirebon dalam beberapa hari terakhir.
“Ini musibah. Kalau dari sisi konstruksi termasuk kuat. Dulu membangunnya juga dengan jasa konsultan dan arsitek,” tutur Cecep.
DKM akan meminta permohonan ke Pemkot Cirebon untuk bisa melakukan perbaikan atas musibah tersebut.
“Ini masjid yang diperuntukan bagi daerah yang kebetulan masuk kategori pemukiman padat. Kalau sholat Jumat, jemaahnya bisa tiga ratus orang. Kami memohon ke pemerintah untuk membantu perbaikan secepatnya,” tutur Cecep. (Agus)