MAJALENGKA, (FC).- Pengelola objek wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka mengantisipasi kecelakaan bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor akibat rem blong. Oleh karena itu, pihak pengelola mengecek seluruh kendaraan yang hendak masuk menuju wisata di Kecamatan Argapura itu.
Terasering Panyaweuyan dikenal menyuguhkan pemandangan yang indah dan sejuk. Namun, lokasinya yang berada di dataran tinggi, membuat seluruh pengendara yang hendak mengunjunginya diminta lebih waspada.
Beberapa waktu terakhir ini, kerap ditemukan peristiwa rem blong yang dikarenakan akses turun yang curam, sehingga rem terus dipaksa menahan laju kendaraan.
Lokasi yang sering terjadi kendaraan mengalami rem blong itu berada di wilayah Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura. Ada dua titik lokasi rawan rem blong, tepatnya di Blok Tejapermana dan Blok Cilongkrang.
Dalam pantauan awak media, di lokasi tersebut petugas dengan cekatan memeriksa seluruh kendaraan yang melintas. Terlihat sejumlah warga dengan sukarela menyirami kampas rem kendaraan pengunjung. Satu per satu kendaraan pelancong itu dihentikan dan dicek kondisi kampas remnya.
“Punten berhenti dulu, mau dicek remnya,” ujar Anwar, seorang petugas, Minggu (16/10).
Setelah dirasa kendaraannya aman untuk melanjutkan perjalanan, para pengendara itu langsung kembali menancap gas.
“Kami hanya mengantisipasi agar tidak terjadi kecelakaan. Kami siramkan air cakram dan rem yang berada di ban,” ucapnya.
Kata dia, kegiatan ini baru digelar sekitar tiga bulan terakhir. Pengecekan dilakukan pada waktu akhir pekan. Diceritakan Anwar, tragedi rem blong sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.Bahkan, pernah ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
“Iya pernah ada yang meninggal juga. Enggak meninggal ditempat, tapi pas udah dibawa ke rumah sakit. Paling bahaya tuh di Blok Cilongkrang ada yang nabrak rumah, ada yang nabrak tebing juga,” jelas dia.
Dari beberapa pengunjung yang mengalami rem blong rata-rata dialami oleh kendaraan jenis motor matic. Untuk kendaraan roda empat, kata dia, belum pernah ada kejadian.
“Seringnya mah motor jenis matic. Motor kopling sama gigi juga ada, tapi yang paling sering mah matic,” katanya.
Sementara, rawannya rem blong di jalur turunan objek wisata Terasering Panyaweuyan, pihak pengelola meminta agar para pengunjung lebih memperhatikan kondisi kendaraannya sebelum berpergian.
“Kami mengimbau agar para pengunjung memperhatikan kondisi kampas rem kendaraannya. Kampas rem minimal 60 persen jangan sampai kurang untuk meminimalisir terjadinya rem blong,” ujar Pengelola Terasering Panyaweuyan, Mulyadi.
Selain itu, kata Mulyadi, ada beberapa tips yang harus diperhatikan saat melintas turunan tersebut. Mengurangi kecepatan hingga jangan mematikan mesin adalah tips untuk meminimalisir rem blong.
“Mesin jangan dimatikan. Kecepatan maksimal 20 kilometer. Terus jangan ditekan terus remnya biar enggak cepat terkikis. Intinya pahami medan dulu jangan ngebut,” ucapnya.
Diungkapkan dia, pengecekan rem kendaraan yang dilakukan oleh sejumlah warga itu sejatinya memang menjadi bagian inisiatif pengelola juga. Pengecekan itu, lanjut dia, dilakukan secara gratis.
“Itu gratis. Kalau semisal ada yang minta uang fotoin, laporkan ke pengelola,” jelas dia.
Dengan adanya pengecekan rem tersebut, Ia mengklaim telah mengurangi risiko kecelakaan rem blong yang bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan terus dilakukan jika amino pengunjung Terasering Panyaweuyan tengah melonjak.
“Alhamdulillah ini mengurangi (kecelakaan rem blong). Kalau semisal lagi ramai pasti akan terus dilakukan kegiatan ini,” katanya. (Munadi)
Discussion about this post