MAJALENGKA, (FC).- Para calon jemaah haji asal Kabupaten Majalengka, mengeluhkan terkait wacana kenaikan harga ongkos biaya haji sebesar Rp69,12 juta per orang.
Meski masih sebatas wacana, para jemaah yang sudah dipastikan akan berangkat tahun ini merasa khawatir tak jadi menunaikan ibadah hanya karena tak bisa melunasi.
Seorang calon jamaah haji asal Kecamatan Ligung, Ust Tazkiah (50) mengaku keberatan dengan wacana kenaikan biaya haji secara signifikan itu.
Ia pun berpendapat, bahwa jika memang ada kenaikan, seharusnya diangka yang wajar.
“Jadi, memang agak keberatan, dan desas-desusnya jemaah yang belum punya uang juga bakal minta cancel,” ujar calon jamaah haji, Ust Tazkiah asal Desa Ligung Lor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Kamis (26/1).
Jika ingin menaikkan dengan harga signifikan juga, sambung dia, harus diberi waktu yang cukup. Jangan mendadak dan sangat mepet.
“Seharusnya juga ketika ada kenaikan biaya yang siginifikan, diberi waktu yang lama biar bisa melunasi, tapi kan ini mepet,” ucapnya.
Disinggung akan mundur jika biaya hajinya dipastikan naik, pria berusia 50 tahun itu belum bisa memastikan. Ia hanya berharap, wacana tersebut tak direalisasikan.
“Kita lihat dulu berapa naiknya, sampai saat ini kan belum diketok palu, mudah-mudahan tidak sampai yang diwacanakan, yaitu Rp 69,12 juta.
Insyaallah, Allah SWT kasih kemudahan, karena insyaallah saya sudah merasa dipanggil untuk berangkat tahun ini,” jelas dia.
Ia pun hanya bisa pasrah sembari menyerahkan sepenuhnya ke Allah SWT terkait permasalahan ini. Hal itu didukung dengan keyakinan hati bahwasanya tahun ini, ia merasa terpanggil untuk beribadah menjalani rukun Islam ke-5.
“Ya saya belum bisa jawab ya, saya serahkan saja kepada Allah SWT. Hanya hati dan keyakinan saya tetap bisa berangkat meski harga naik,” kata pria yang sejak tahun 2012 mendaftar haji tersebut.
Sementara, Sekretaris Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) Al-Multazam Kecamatan Ligung, Solehudin menyampaikan, sampai saat ini tidak ada calon jemaah dalam kelompoknya yang ingin mengundurkan diri.
Ia pun telah memberikan keyakinan dan optimis kepada seluruh jemaah, bahwa tahun ini tetap bisa berangkat ke tanah suci.
“Sampai saat ini belum ada jemaah yang berencana mundur gara-gara biaya haji naik. Di KBIH Ligung, tahun ini yang berangkat 50 orang, usia paling tua 84 tahun yang berangkat,” ujar Solehudin. (Munadi)