MAJALENGKA, (FC).- Bupati Majalengka, H. Karna Sobahi angkat bicara soal penamaan Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan). Diketahui, penamaan Cisumdawu diambil karena jalan tol tersebut membentang di tiga wilayah, Bandung (Cileunyi), Sumedang, dan Majalengka (Dawuan). Di Majalengka sendiri, Dawuan merupakan nama kecamatan.
Kecamatan tersebut awalnya disebut bakal menjadi salah satu wilayah yang diproyeksi dilewati. Namun fakta di lapangan, justru kecamatan tersebut sama sekali tidak dilalui Tol Cisumdawu.
Kepada wartawan, Bupati Majalengka H.Karna Sobahi menyebut, penamaan Cisumdawu sendiri merupakan istilah lama. Orang nomor satu di Majalengka itu menganggap, istilah Cisumdawu tak lagi digunakan saat ini.
“Itu mah istilah dulu, bukan Cisumdawu lagi sekarang mah,” ujar Karna saat ditemui dalam kegiatan Isra Miraj di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quraniyyah di Kelurahan Majalengka Wetan, Sabtu (4/3).
Menurut Karna, penamaan Cisumdawu kini lebih bagus disebut Cisumjati. Pasalnya secara faktual, jalur tol tersebut hanya sampai di wilayah Kertajati, bukan di Dawuan. Karna juga menganggap, masyarakat masih latah menggunakan kata Cisumdawu untuk menyebut jalur tol sepanjang 60,3 kilometer itu.
“Ya mungkin (bagusnya mah) Cisumjati, iya lah, gak ada Cisumdawu, itu bahasa yang dulu, jadi masih latah dengan bahasa sekarang,” ucapnya.
Terpisah, tokoh masyarakat Majalengka Utara H.Tete Sukarsa menyebut sangat setuju andai Tol Cisumdawu diganti dengan nama Cisumjati. Hal ini memang karena wilayah Kecamatan Dawuan tidak ada sejengkal tanah pun yang terlewati oleh jalur tol tersebut.
Wilayah Majalengka yang terlewati tol hanyalah wilayah Kertajati, jadi wajar saja andai nama Tol Cisumdawu diganti dengan sebutan Cisumjati.
“Ya bagusnya Cisumjati, (Cileunyi,Sumedang,Kertajati), biar dimasyarakat luar akan selalu teringat nama Kertajati, biar BIBB Kertajati juga ikut terdongkrak,” ucap. H.Tete. (Munadi)