MAJALENGKA, (FC).- Jika biasanya gelaranĀ mutasi dan rotasi jabatan di lingkungan pemerintahan digelar di sebuah gedung, hal berbeda yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Majalengka.
Kali ini, Pemkab Majalengka menggelar kegiatan tersebut diĀ ruang publik di kawasan Taman Sejarah, tepatnya di Bunderan Munjul Majalengka pada Rabu (14/6).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 pejabat yang mengalami rotasi dan mutasi jabatan. Namun ada pula yang mendapatkan promosi.
Seperti salah satunya yang dialami Ida Heriyani yang mendapat promosi dari Camat Ligung kini resmi menjabat Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Bupati Majalengka H. Karna Sobahi yang melantik puluhan pejabat tersebut mengatakan, pihaknya berusaha mencari inspirasi yang berbeda dalam melantik pejabat di jabatan barunya. Hal itu juga demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita selalu berupaya mencari inspirasi, mencari ide, gagasan, untuk sebuah perbaikan keadaan, terutama perbaikan kinerja yang muaranya bagaimana kita bisa meningkatkan atau mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena pada hakekatnya pemimpin, apakah pemimpin formal ataupun non formal itu hakekatnya adalah pelayan umat,” ujar Karna Sobahi kepada awak media, Rabu (14/6).
Diungkapkan Karna, bahwa gagasan baru gelaran pelantikan pejabat yang mengalami rotasi maupun mutasi di ruang publik sendiri datang dari BKPSDM. Yang mana, banyak pejabat yang mendapatkan jabatan baru berkenaan langsung dengan pusat-pusat wisata maupun budaya.
Diharapkan, para pejabat tersebut mampu menjalankan Tupoksi sesuai dengan yang misi yang akan diemban.
“Oleh karena itu pejabat yang dilantik hari ini atas gagasan dan inovasi dari BKPSDM, apalagi ada pejabat yang langsung berkaitan dengan penangananĀ ruang publik, penanganan pusat-pusat budaya, pusat-pusat wisata menjadi penting kita lantik di tempat di mana yang menjadi target dan objek-objek tupoksi yang bersangkutan. Karena itu, apalagi tempat ini representatif di hadapan ada monumen bupati pendahulu kita, di depan kita juga ada konfigurasi sejarah Majalengka, ruangnya terbuka bisa dilihat publik dan suasananya sejuk, sehingga dirasakan betul kegiatannya tidak kaku,” pungkas Bupati Karna. (Munadi)
Discussion about this post