MAJALENGKA, (FC).– Bupati Majalengka, H.Karna Sobahi, memiliki visi kuat untuk mengurangi tingkat angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka.
Tingkat angka kemiskinan Majalengka, kata Bupati Majalengka Karna Sobhi, saat ini berada di angka 11 persen dan dalam tahun terakhir masa jabatannya, ia berkomitmen kuat untuk menekannya menjadi 10 persen.
“Ini adalah tugas besar yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk tingkat pemerintahan desa, kecamatan dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Majalengka, dalam menekan angka kemiskinan” ujar Bupati Karna, Selasa (12/9).
Dalam upaya tersebut, Bupati Karna dan jajarannya menyadari bahwa pihaknya harus berjuang keras untuk mengatasi berbagai kendala dalam menekan angka kemiskinan, terutama karena pandemi Covid-19 yang telah menghantam belakangan ini.
Diakuinya, hampir separuh waktu masa jabatannya selama dua setengah tahun terpengaruh oleh pandemi Covid-19, yang telah membuat anggaran keuangan Kabupaten Majalengka menjadi carut marut. Namun, tantangan ini tidak menghentikan tekadnya untuk mencapai target pengentasan kemiskinan. Salah satu solusi yang diambil oleh Pemkab Majalengka yaitu menggulirkan Program Padat Karya di seluruh pelosok desa.
Melalui Program Padat Karya tersebut, dikatakannya, akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dalam berbagai aspek. Manfaat utamanya di antaranya menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk desa.
“Program Padat Karya ini memiliki potensi besar untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan pekerjaan kepada masyarakat setempat,” jelas Karna .
Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa dalam kondisi di mana banyak masyarakat mungkin kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian pasca pandemi Covid-19, maka program padat karya ini dipandang dapat memberikan harapan baru. Masyarakat yang terlibat dalam program ini dapat memperoleh penghasilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarga.
Di samping dapat memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di seluruh pelosok desa, Program Padat Karya ini dapat pula membantu memperkuat ikatan sosial.
“Masyarakat yang bekerja bersama dalam proyek-proyek ini dapat merasa lebih terhubung satu sama lain, sehingga memperkuat solidaritas dan gotong-royong di antara mereka,” jelasnya.
Sementara itu, dalam rangka mencapai target pengentasan kemiskinan menjadi 10 persen, Bupati Karna menyatakan bahwa upaya bersama dari berbagai pihak sangatlah penting. Hal ini pun ditunjukkan dengan komitmen kuat melalui kebijakannya dengan berbagai prioritas program yang dicanangkan dalam mengatasi tantangan tersebut. (Munadi)