MAJALENGKA, (FC).- Bupati Majalengka, Karna Sobahi akan menelusuri perusahaan di wilayah Kabupaten Majalengka yang memberhentikan karyawannya secara sepihak atau PHK sepihak.
Pihaknya akan mencari penyebab diberhentikannya para karyawan atau buruh yang tengah mencari nafkah untuk keluarganya.
Diketahui, di Jawa Barat sendiri tengah santer kabar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan oleh para perusahaan.
Tercatat oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, ada sekitar 79 ribu buruh yang menjadi korban PHK sampai akhir Oktober 2022.
Kendati akan menelusuri, menurut Karna, pihaknya berkeyakinan belum ada perusahaan di Majalengka yang mengindikasikan memberhentikan buruh dalam jumlah banyak.
“Saya akan telusuri dulu, bila memang terjadi ada PHK itu, saya akan tanyakan apa faktornya,” ujar Karna saat ditemui di halaman Pendopo, Rabu (9/11).
Karna menegaskan, pihak perusahaan jangan mencari-cari alasan untuk memberhentikan karyawannya. Sebab, ia meyakini hal itu hanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat.
“Bisa saja mereka (perusahaan) itu pura-pura. Yang namanya orang bisnis mah kan cari untung, nggak mau rugi. Biasanya unsur kemanusiaan diabaikan,” ucapnya.
Berbicara PHK, orang nomor satu di kota angin ini langsung berpikiran ke anggota keluarga. Ia tak habis pikir jika, ketika sosok pencari nafkah di suatu keluarga tak bisa membawa uang sebagaimana mestinya.
“Kalau ada PHK teh sok langsung perasaan saya mah ka istri, anak, suami, sekolah, makan sehari-hari. Sebagai orang yang punya perasaan kuat terhadap rakyat mah pasti begitu. Cerita PHK, cerita penyederhanaan birokrasi, saya itu paling alergi (nggak tega) euy, karena efeknya kepada perasaan,” jelas dia.
Sementara, menurut informasi yang berhasil dihimpun, Kabupaten Majalengka sendiri saat ini sudah mulai dibanjiri perusahaan besar, dari mulai garmen, sepatu, hingga makanan kecil. Pabrik-pabrik tersebut sebagian besar terdapat di Kecamatan Ligung dan Sumberjaya. (Munadi)
Discussion about this post