KUNINGAN, (FC).- Bupati Kuningan H. Acep Purnama memberikan tanggapan terkait penolakan masyarakat Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan atas rencana kerjasama pasokan air bersih dari Kabupaten Kuningan ke Kabupaten Indramayu oleh Perumda Air Minum Tirta Kamuning Kuningan yang akan diambil dari sumber Mata Air Talaga Nilem yang ada di desanya (9/2)..
Saat menghadiri Donor Darah di Kantor PWI Kuningan (10/2), Bupati Kuningan menyampaikan pemanfaatan air untuk ke Indramayu ini dalam rangka menggali sumber PAD.
“Tadi saya sudah minta keterangan dari Camat, dimana dengan adanya rencana pemanfaatan air untuk ke Indramayu itu kan dalam rangka menggali sumber PAD, pemanfaatan air loh,” jelas Bupati.
Bupati menjelaskan, dengan pemanfaatan air itu sudah terukur dari kelimpahan air yang selama ini belum termanfaatkan yang mengalir kemana saja.
“Sementara kemarin baru sosialisasi, pertama sosialisasi seolah-olah beres, tetapi saat dilakukan sosialisasi yang lebih luas mulai muncul tafsir-tafsir, baik dari masyarakat Kuningan, dusun pakuncen desa Kaduela, dan masyarakat kecamatan Dukuh Puntang, Desa Mandala dan Cikalahang,” lanjut Bupati
Hal ini, menurut Bupati sangatlah wajar jika masyarakat sekitar merasa ketakutan akan kekurangan air.
Bupati juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Cirebon agar dapat membuka kembali akses transportasi yang kemarin sempat ditutup oleh warga.
“Saya sudah komunikasi dengan Bupati Cirebon, untuk transportasi harus dibuka, kami dari PDAM atas persetujuan Pemda itu sah-sah saja, selama tidak menggangu keberadaan masyarakat setempat termasuk masyarakat Mandala dan Cikalahang, dan saya jamin dengan ukuran yang jelas tidak akan kekurangan air,” jelas Bupati.
Baca juga: Pemdes Kaduela Bersama Warga Tolak Rencana “Penjualan Air” ke Indramayu
Bupati menyampaikan selama ini ingin ada penertiban terkait masalah air, dan dirinya menjamin tidak akan mengurangi kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, Pemda akan terus berjuang untuk melakukan sosialisasi terkait hal ini kepada masyarakat.
“Kita harus berjuang, harus sosialisasi,jangan sampai ada kebijakan-kebijakan seperti ini, belum apa-apa dengan alasan belum jelas lalu kita menyerah, kita mah ingin terus, karena kita ingin ada pemanfaatan sumber daya alam yang masih bisa diolah untuk sumber penghasilan,” ujar Bupati
Diakhir wawancara, Bupati kembali menyampaikan kepada masyarakat yang ada disekitar, tidak akan ada dampak negatif yang menjadi kekhawatiran warga.
“Insya Allah tidak akan ada dampak negatif, diantara misalnya kekurangan debit air untuk persawahan, kolam, justru kita harus sama-sama menumbuhkan kesadaran agar air ini bisa bermanfaat untuk semua dan manfaatnya akan lebih lebar, misalnya untuk saudara-saudara kita yang ada di luar itu,” pungkasnya.(Bambang)
Discussion about this post