KOTA CIREBON, (FC).- Perum Bulog Cabang Cirebon telah merampungkan penyaluran bantuan pangan tahap I untuk wilayah kerja yang meliputi Cirebon, Majalengka dan Kuningan (Cimajakuning).
Total bantuan pangan yang disalurkan untuk alokasi bulan Januari ini adalah sebanyak 6.128.750 Kg untuk 612.875 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan masing-masing menerima 10 Kg beras.
.”Alhamdulillah sudah 100 persen tersalurkan per hari kemarin, tergolong cepat,” kata Pimpinan Cabang Bulog Cirebon, Imam Firdaus Jamal kepada FC, Rabu (7/2).
Adapun alokasi terbesar adalah Kabupaten Cirebon yaitu sebanyak 2.806.130 Kg setara 280.613 penerima manfaat.
Kemudian Majalengka dengan alokasi satu bulannya 1.701.380 Kg setara 170.138 penerima manfaat.
“Kemudian Kuningan, satu bulan alokasinya itu 1.232.570 Kg. Setara penerima manfaatnya itu 123.257. Lalu Kota Cirebon 388.670 Kg. Setara penerima manfaatnya itu 38.867,” jelas Imam
Selanjutnya, untuk bantuan pangan beras alokasi untuk bulan Februari, Imam mengatakan akan disalurkan usai Pemilu tanggal 14 Februari nanti.
“Untuk yang Februari, karena ini menjelang masa pemilu, nanti akan dilaksanakan setelah pemilu,” ujarnya.
Bulog Cirebon sendiri saat ini masih memiliki stok beras di gudang sebanyak 13.000 ton, dan akan ada penambahan 6.000 ton cadangan beras pemerintah hasil pengadaan luar negeri (CPB-LN).
Tambahan stok beras tersebut akan didroping melalui Pelabuhan Patimban, Subang yang saat ini masih dalam proses perjalanan.
“Berarti kalau yang 6 ribu itu masuk semua dengan yang sudah ada di dalam gudang 13.000 ton, nanti kita punya 19.000 ton,” ungkap Imam.
Menurutnya, 19 ribu ton stok beras tersebut mencukupi kebutuhan bantuan pangan untuk alokasi bulan Februari dan Maret nanti.
Bahkan mencukupi untuk kebutuhan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dan kegiatan Operasi Pasar.
“Satu bulan alokasi untuk wilayah kerja empat kabupaten dan kota itu kurang lebih 6 ribu ton. Masih ada dua alokasi lagi (Februari dan Maret) jadi 12 ribu ton. Masih ada sisa sekitar 7 ribu ton,” jelas Imam.
“Nah sisa itu akan kami pakai untuk kegiatan lain seperti kegiatan penyaluran beras SPHP melalui pasar atau operasi pasar bekerjasama dengan dinas perdagangan,” imbuhnya.
Pemupukan stok beras CBP hasil pengadaan luar negeri dilakukan untuk mengantisipasi musim panen tahun ini yang diperkirakan mundur.
“Pemerintah pusat sudah ada antisipasi dengan melaksanakan pengadaan luar negeri. Karena mungkin melihat situasi bahwa kemungkinan kecenderungan panennya mundur, jadi negara perlu buffer stock sampai menunggu penyerapan dalam negeri itu bisa dilaksanakan,” tandas Imam.
Bulog Cirebon akan kembali melakukan pengadaan CBP Dalam Negeri menunggu panen tiba yang diperkirakan akhir April atau Mei nanti.
“Penyerapan dalam negeri itu tetap prjoritas. Mudah-mudahan kondisinya juga mendukung apabila nanti musim panen tiba, kondisinya memungkinkan, karena masa panen itu biasanya pendek 1-3 minggu,” tukas Imam. (Andriyana)