KOTA CIREBON, (FC).- Hujan dengan intensitas tinggi sempat terjadi di Kota Cirebon pada Selasa pekan lalu. Hal itu mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon berupaya keras agar titik banjir bisa dikurangi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo mengakui, setelah peristiwa tersebut sejumlah perangkat daerah bekerja sama untuk melakukan analisa ke lokasi.
“Ada titik yang memang prioritas. Usai banjir surut pun perangkat daerah bergerak untuk melakukan cek titik banjir untuk perbaikan, agar saat intensitas hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir dan titiknya semakin berkurang,” ungkapnya.
Pihaknya mengakui, penanganan bencana banjir di Kota Cirebon ini ditangani secara bersama-sama dengan perangkat daerah lainnya. Karena melalui keterlibatan bersama, banjir bisa teratasi lebih cepat.
“Tidak hanya perangkat daerah, tetapi juga para relawan dan TNI-Polri turut membantu. Kita melakukan kolaborasi tanggap bencana. Termasuk saat itu ada warga rumah warga yang ambruk dan langsung ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait,” ungkapnya.
Andi juga mengakui, saat ini ada lima kelurahan yang sudah ditetapkan sebagai kelurahan tanggap bencana. Lima kelurahan tersebut adalah Pekiringin, Kasepuhan, Argasunya, Harjamukti dan Sukapura.
Melalui lima kelurahan itu, Andi menyebutkan, pencegahan dan penanganan bencana bisa dilakukan di tingkat terbawah, yakni RT/RW hingga kelurahan. Sehingga saat ada bencana bisa ditangani lebih dini dan tidak ada korban jiwa.
“Sebab itulah kami ingin di 2022 ini ada penambahan jumlah desa/kelurahan tanggap bencana. Ini merupakan program BNPB untuk masyarakat agar bisa memahami dan melakukan mitigasi bencana,” terangnya.
Terjadinya banjir di sejumlah titik, kata Andi, sebagian besar terindikasi karena saluran air yang tersumbat. Kemudian ditambah curah hujan tinggi, sehingga banjir terjadi di beberapa titik.
“Pekan depan kita akan melakukan pembahasan lintas perangkat daerah guna pencegahan dan penanganan bencana tingkat Kota Cirebon,” tuturnya.
Perihal logistik dan alat kesiapsiagaan bencana, lanjut Andi, BPBD Kota Cirebon sudah siap, baik perahu karet maupun tenda darurat untuk dapur umum. Kemudian makanan dan alat kebutuhan tidur juga sudah siap.
“Meskipun sudah siap semua, kami harap semua itu tidak digunakan. Karena kalau digunakan menandakan kondisi genting dan mengkhawatirkan,” katanya.
Sebelumnya, permintaan maaf disampaikan Walikota Cirebon Nashrudin Azis atas banjir yang terjadi pada Selasa (25/10). Pihaknya telah mengintruksikan instansi terkait melakukan pencegahan.
“Atas nama Pemkot Cirebon saya meminta maaf karena sudah tidak membuat nyaman masyarakat akibat banjir,” kata walikota kepada wartawan, Kamis (27/10).
Dia mengakui drainase dan sungai di Kota Cirebon tak mampu menampung tingginya volume air saat hujan. Terlebih hujan deras dengan intensitas yang cukup lama.
“Kenapa saya sebut genangan karena drainase dan air berfungsi hanya volume air tinggi jadi meluap ke jalan dan pemukiman,” ujar Azis.
Langkah pencegahan kata Azis, dengan mitigasi lokasi banjir. Kemudian dilakukan perbaikan yang sifatnya sementara. Sedangkan Perbaikan menyeluruh menjadi rencana prioritas di tahun 2023.
“Sementara dulu untuk langkah pencegahan. Nanti menyeluruh tahun depan, masuk dalam program prioritas,” katanya.
Prioritas perbaikan, meliputi perbaikan drainase di lokasi yang rawan banjir. Seperti Jalan Cipto Mangunkusumo, terusan Pemuda dan Ciremai Raya. Sedangkan normalisasi akan menyeluruh di sungai yang melintas Kota Cirebon.
“Saya sudah perintahkan untuk segera lakukan pencegahan. Karena sudah masuk ke musim hujan,” ujarnya.
Dia mengakui, rencana program tahun 2020 dan 2021 terganggu akibat pandemi. Namun tahun 2023 program prioritas bisa terwujud di sisa masa jabatan yang tinggal 1 tahun.
Azis menyampaikan bahwa persoalan banjir bukan hanya tanggungjawab pemerintah melainkan masyarakat. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat berperan aktif menjaga
lingkungan. Dengan tidak membuang sampah sembarangan, mendirikan di sepadan sungai. (Agus)