KOTA CIREBON, (FC).- Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati pada setiap 26 April, menjadi momentum pemerintah, baik tingkat pusat, provinsi maupun daerah untuk meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Andi Wibowo mengatakan, kegiatan ini jangan hanya seremonial belaka, namun esensinya harus dilaksanakan dengan baik untuk masyarakat.
“Urusan kebencanaan juga, bukan hanya tanggung jawab BPBD atau pemerintah, tetapi peran pentahelix juga penting,” paparnya, usai kegiatan peringatan HKB di Kantor BPBD Kota Cirebon.
Menurut Andi, kebencanaan merupakan urusan bersama, bukan hanya BPBD atau pemerintah.
Tetapi pentahelix juga memiliki peran penting guna mengingatkan kepada masyarakat akan sadar dan waspada terhadap kebencanaan.
“Dalam kebencanaan, ada tiga fase, yakni prabencana, kondisi bencana dan pascabencana. Pada fase pra bencana itulah dilakukan sosialisasi, edukasi hingga kajian kebencanaan dengan publik,” paparnya.
Selama ini, kata Andi, BPBD Kota Cirebon pun rutin melakukan sosialisasi dan edukasi.
Baik di tingkat playgroup hingga perguruan tinggi. Meski belum menyeluruh, tetapi ini masih dilaksanakan dengan dengan respons yang baik.
“Mitigas bencana, sosialisasi hingga edukasi kebencanaan rutin dilakukan. Baik di tengah masyarakat maupun lembaga pendidikan dari tingkat playgroup hingga perguruan tinggi,” terangnya.
Selain itu, lanjut Andi, dari 22 kelurahan sudah terbentuk 10 kelurahan tanggung bencana (Katana).
Ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah agar masyarakat lebih memahami bagaimana menangani kebencanaan.
“10 kelurahan yang sudah terbentuk itu prioritas karena kerap mengalami bencana. Tahun 2024 ini ada satu kelurahan lagi, yakni Kelurahan Harjamukti menjadi kelurahan tanggap bencana,” ungkapnya.
Masih dikatakan Andi, pihaknya apresiasi kepada beberapa kecamatan yang sudah serius dalam mitigasi kebencanaan.
Salah satunya dengan memasukan anggaran penanganan kebencanaan melalui musrenbang.
“Karena Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akan membentuk Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Di Kota Cirebon tahun ini ada dua yang akan dikukuhkan, yakni Kecamatan Lemahwungkuk dan Harjamukti,” tuturnya.
Katana dan Kencana, kata Andi, akan menjadi program utama dalam kesiapsiagaan bencana. Karena memiliki misi yang sama untuk membentuk masyarakat lebih terampil dan memahami penanganan bencana.
“Program dari BNPB dan Kemendagri akan kolaborasi agar lebih menguatkan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana. Saya harap semua program bisa berjalan baik dan lancer,” katanya.
Sebagai informasi, pada HKB 2024 ini, tema yang dibangun adalah ‘Siap untuk Selamat, Indonesia Tangguh, Indonesia Hebat’. Kegiatan diperingati dengan membunyikan tanda kentongan, sirine atau lonceng secara serentak pada pukul 10.00 WIB. (Agus)