KOTA CIREBON, (FC).- Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) Indonesia, yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya.
Guna menjalankan fungsinya, BNN menggandeng berbagai elemen termasuk wartawan. Hal ini bertujuan guna efektifitas program yang dilaksanakan BNN sampai kepada masyarakat luas.
Atas hal itu, BNN Kota Cirebon menggelar workshop bersama awak media di wilayah Cirebon di salah satu hotel di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Kamis (7/10).
Kepala BNN Kota Cirebon, AKBP Budi Bakhtiar menuturkan, workshop penguatan kapasitas kepada awak media ini untuk mendukung kota tanggap ancaman narkoba.
“Kegiatan workshop penguatan kapasitas kepada awak media ini bertujuan untuk mendorong wartawan turut serta dalam upaya pencegahan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Dengan menyajikan pemberitaan yang mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan dampak narkoba,” jelasnya.
Diungkapkannya, BNN mempunyai tugas dan fungsi sebagai advokasi untuk penyelenggaraan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
“Dalam penyelenggaran P4GN ini, BNN memiliki berbagai keterbatasan. Seperti jumlah personel dan anggaran, sehungga diperlukan keikutsertaan berbagai elemen, baik pemerintah kabupaten/kota, dinas-dinas, termasuk para wartawan dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba termasuk wartawan,” ucapnya.
Dalam melaksanakan tugasnya, lanjut Budi, BNN Kota Cirebon mengedepankan bidang pencegahan. Pihaknya menyampaikan kepada masyarakat edukasi tentang bahayanya narkotika dan jenis-jenisnya, termasuk efek sampingnya.
Kemudian bidang rehabilitasi, merupakan prioritasnya yang kedua untuk pengguna narkotika yang sudah terlanjur. Dan penyalahgunaan narkotika ini wajib dilaksanakan rehabilitasi.
“Rehabilitasi Ini sesuai dengan UU Nomor 35 tahun 2009 pasal 54. Dan ketiga baru kita melaksanakan pemberantasan. Dari pemberantasan ini sebagai tindakan terakhir, kalau sudah tidak bisa dicegah dan direhabilitasi kita lakukan tindakan pemberantasan,” katanya.
Sementara Ketua PWI Cirebon Raya M Nolly Alamsyah mengakui, sedikitnya jumlah berita yang terkait dengan edukasi bahaya narkoba.
Untuk itu pihaknya akan membuat grup wartawan, agar bisa lebih memperhatikan pemeberitaan bahaya narkoba yang sudah menjadi musuh negara.
“Ya, kita akan buat forum wartawan, kita minta kesediaannya bisa membuat berita bahaya narkoba minimal seminggu sekali,” tandasnya. (Agus)