MAJALENGKA, (FC).- Peristiwa badai angin kencang melanda kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka yang dikenal sebagai Kota Angin, Sabtu (17/12) sore. Akibatnya, dinding-dinding yang berada di lantai dua bandara tersebut beterbangan dan ambruk.
Menurut VP of Commercial dan Technical PT BIJB Kertajati, Ari Widodo menyampaikan, bahwa kecepatan angin hingga membuat dinding di lantai dua bandara beterbangan merupakan yang terparah. Pasalnya, kecepatan angin mencapai 58 knot.
“Badai angin kencang yang melanda bandara paling parah yang pernah terjadi semenjak berdirinya bandara,” ujar Ari melalui sambungan telepon, Sabtu (17/12).
Disampaikan dia, bahwa peristiwa itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB yang mana hujan lebat disertai angin badai melanda kawasan bandara.
“Ya benar, tapi itu dinding ya bukan plafon. Jadi begini, pada hari itu terjadi angin badai di sekitar kawasan bandara dengan kecepatan angin 58 not. Sehingga, dinding-dinding yang terbuat dari gypsum itu ambruk, bisa dikatakan jebol lah karena kecepatan anginnya luar biasa tadi,” ucapnya.
Disinggung banyaknya orang dalam video yang beredar, Ari menyebut, bahwa memang selepas kejadian ada gelaran acara yang telah selesai digelar. Ia pun memastikan, tak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut.
“Oh jadi banyak orang itu sedang beres-beres karena telah menggelar suatu acara. Kebetulan acaranya sudah beres pada pukul 14.00 WIB dan terjadinya badai angin kencang terjadi pukul 16.00 WIB yang mengakibatkan dinding-dinding yang terbuat dari gypsum ambruk itu tadi. Daerah situ (lantai 2,-red) itu kosong sebenarnya, tidak terlalu banyak lalu lalang orang. Nah sedangkan acara yang sudah selesai tadi digelar di lantai 3,” ucapnya.
Kini, pihak bandara pun telah membersihkan puing-puing dinding yang ambruk usai badai menerjang kawasan bandara. Diperkirakan, kerugian dari peristiwa itu mencapai puluhan juta.
“Alhamdulillah sekarang sudah ditangani oleh kami, sudah membersihkan puing-puing dinding tadi, termasuk menutup dinding-dinding yang mengelupas terbawa angin tadi. Kerugian hanya material lah sedikit, sekitar Rp30 juta,” jelas dia. (Munadi)
Discussion about this post