KAB. CIREBON, (FC).- Sosok Bhabinkamtibmas Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, Bripka Ridwan harus dicontoh bhabinkamtibmas lain di wilayah hukum Polresta Cirebon, lantaran perannya dalam memanfaatkan potensi ekonomi di tempat kerjanya saat ini sudah menggarap10 hektare lahan penggaraman untuk produksi garam dan bisa mempekerjakan sedikitnya 24 karyawan yang berasal dari warga sekitar.
Bripka Ridwan menjelaskan, awal mula dirinya terjun menjadi petani garam berawal dari melihat potensi perekonomian di tempat dirinya ditugaskan, selama bertugas melakukan pendekatan dengan masyarakat ternyata di Desa Rawaurip banyak yang mengandalkan sumber perekonomiannya dari produksi garam, sehingga saat itu dirinya mencoba untuk ikut menggarap garam di wilayah binaan. “Kami memanfaatkan lahan penggaraman yang ada, di tahun pertama kami menggarap 7 hektare dan di tahun kedua, tahun ketiga ini alhamdulillah kita nambah di 10 hektare,” paparnya, Jumat (10/1/2025).
Dijelaskan Bripka Ridwan, bila harga jual garam sedang berpihak kepada para petani garam, maka keuntungan dari produksi garam bisa sangat dirasakan, seperti dirinya yang menggarap 10 hektare lahan penggaraman dan memiliki mitra kerja sebanyak 24 orang, dalam sekali panen bisa menghasilkan antara 6 sampai 7 ton, seperti saat ini harga garam di angka Rp700 per kg, tetapi produksi garam hanya bisa dilakukan biasanya antara bulan Juni sampai Oktober karena cuaca.
Menurutnya, dirinya dan juga para petani garam lainnya, khususnya yang berada di areal lahan penggaraman Desa Rawaurip mengeluhkan terkait adanya banjir rob yang mengakibatkan lahan garapan para petani garam rusak, banjir rob yang datang tidak mengantuk membuat para petani garam saat ini lebih baik tidak memproduksi garam, para petani terpaksa harus mengolah kembali lahan mereka dan menunggu waktu yang cukup lama untuk memperbaiki lahan penggaraman yang bekas kena banjir rob tersebut.
Kemudian keluhan petani garam yang kedua adalah para petani berharap ada bantuan pemerintah untuk pengadaan geomembran, karena dengan menggunakan geomembran maka hasil produksi garam yang dihasilkan akan memiliki kualitas hasil produksi garam yang maksimal atau bisa standar untuk garam kebutuhan industri, sehingga mampu bersaing dengan para petani garam daerah lain. “Harapan petani garam di sini, terutama untuk pemerintah yaitu untuk bantuan penanggulangan banjir Rob dan juga bantuan plastik geomembran untuk peningkatan kualitas hasil produksi garam,” harap Bripka Ridwan.
Sementara Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni yang menyempatkan diri berkunjung ke lahan industri garam milik Bripka Ridwan menyampaikan apresiasi kepada anggotanya Bripka Ridwan, dimana selama 7 tahun bertugas menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Rawaurip, bisa mengembangkan potensi ekonomi yang ada di sekitar, dimana dalam 3 tahun terakhir telah mampu berkolaborasi dengan masyarakatnya untuk menggarap lahan penggaraman seluas 10 hektare. “Alhamdulillah dengan terjun menjadi petani garam bisa menghasilkan uang yang bisa mencukupi untuk kebutuhannya dan para petani garam yang menjadi mitranya,” ungkapnya.
Atas upaya yang dilakukan Bripka Ridwan, Kapolresta berharap kepada seluruh bhabinkamtibmas di wilayah kerjanya agar mengikuti jejak serupa dengan Bripka Ridwan untuk bisa berkolaborasi bersama masyarakat, menggali potensi perekonomian di desa binaannya, untuk dapat mengembangkan ketahanan pangan, baik pertanian, perikanan atau lainnya yang ada di wilayahnya masing-masing, sehingga selain akan mendapatkan penghasilan tambahan bagi Bhabinkamtibmas juga bisa memberdayakan masyarakat sekitar. “Kami juga berharap kepada seluruh Bhabinkamtibmas agar mampu menggali potensi perekonomian yang ada di wilayahnya, yang juga bisa memberdayakan masyarakat di desa tersebut agar masyarakat desa lebih sejahtera,” harapnya. (Nawawi)
Discussion about this post