INDRAMAYU, (FC).- Tanggul di Desa Santing Kecamatan Losarang yang masuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipanas kondisinya kritis dan rawan jebol. Hal ini tentu saja membuat warga sekitar tanggul khawatir.
Bila debit air Sungai Cipanas naik atau banjir, potensi tanggul jebol semakin besar. Dan bisa merendam ratusan rumah warga.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh Susilo Herlambang SIK melalui Kapolsek Losarang, Kompol H Mashudi SH MH menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Tim Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis).
“Kami sudah sampaikan kepada BBWS, terkait kondisi tanggul yang berada di Desa Santing ini kondisinya kritis, dan segera dilakukan penanganan,” jelasnya kepada FC, Senin (8/3).
Kritisnya tanggul di Desa Santing, lanjut Mashudi, sudah terpantau sejak bencana banjir besar pertama kali melanda wilayah Kecamatan Losarang.
Kondisi ini dikhawatirkan tidak lama lagi jebol dan mengancam warga sekitarnya. Dari pengamatannya, kondisi tanggul Sungai Cipanas di Desa Santing ini memang mengkhawatirkan.
Karena posisi tanggul yang rendah juga tipis, diperparah alur Sungai Cipanas yang menikung tepat diposisi Desa Santing tersebut.
Dijelaskannya juga, tingkat elevasi tanah pada tanggul di wilayah tersebut cukup tinggi, ini yang menyebabkan tidak sedikit tanggul yang tergerus oleh debit sungai yang cukup tinggi.
Dan jenis kontur tanah di tanggul tersebut sangat mudah terkikis arus sungai.
Menurutnya, dampak yang terjadi bila tanggul tersebut jebol, dapat merendam areal permukiman warga di Desa Santing, Muntur dan Desa Losarang.
“Jalur pantura bisa terdampak. Karena jaraknya cukup dekat, sekitar 1,5 kilometer,” ujarnya.
Mashudi melanjutkan, peninjauan tanggul kritis bersama sejumlah tokoh masyarakat dan Pamong Desa Santing ini, sebagai bentuk implementasi Polri yang presisi.
Pihaknya juga harus memiliki prediksi terhadap kondisi situasi yang dapat menimbulkan potensi terjadinya permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Seperti terjadinya bencana alam banjir dan sebagainya.
“Kami dituntut responsip terhadap setiap temuan maupun laporan dari masyarakat. Dalam hal tanggul kritis ini, kepolisian tidak hanya melakukan peninjauan, koordinasi juga terus ditingkatkan dengan pihak Kementrian PUPR melalui BBWS Cimancis. Yang pada saat ini sedang menangani perbaikan tanggul jebol Sungai Cipanas dilokasi Desa Puntang,” tandasnya. (Agus)
Discussion about this post