MAJALENGKA, (FC).- Masyarakat yang tinggal di pinggiran Sungai Cimanuk pada Selasa malam dibuat was was. Pasalnya Bendungan Rentang di Kecamatan Jatitujuh pada Rabu dini hari (6/3), berstatus siaga.
Bahkan, alarm juga telah dibunyikan sebagai pertanda agar warga sekitar khususnya yang rumahnya tak jauh dari Sungai Cimanuk diharap siaga, dampak dari debit air di bendungan tersebut yang semakin meningkat.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, alarm Bendungan Rentang itu dibunyikan kira-kira pukul 01.58 WIB.
Menurut dia, alarm itu menjadi tanda bahwa bendungan sudah berstatus siaga setelah hujan deras dan berdurasi lama mengguyur Majalengka pada Selasa (5/3) sore hingga malam.
“Kami mengimbau warga sekitar Bendungan Rentang untuk bersiaga, karena sirine nya sudah dibunyikan,” ujar Rezza Permana saat ditemui usai meninjau banjir di Desa Bonang, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Rabu (6/3).
Ia mengatakan, dari laporan yang diterimanya hingga Rabu dinihari kira-kira pukul 01.58 WIB debit air di Bendungan Rentang mencapai 1106,777 meter kubik perdetik.
Pihaknya mengakui, debit air di Bendungan Rentang mulai meningkat sejak Selasa malam kira-kira pukul 23.54 WIB yang mencapai 916,071 meter kubik perdetik.
Bahkan, kurang dari dua jam kemudian tepatnya kira-kira pukul 01.30 WIB debit air Bendungan Rentang kembali meningkat 1098,556 meter kubik perdetik.
“Hingga Rabu dinihari ini debit air di Bendungan Rentang masih berpotensi meningkat, sehingga tiga desa di sekitarnya berstatus siaga banjir,” kata Rezza Permana.
Rezza menyampaikan, meningkatnya debit air di Bendungan Rentang mengancam sejumlah wilayah Kabupaten Majalengka, khususnya di Kecamatan Jatitujuh, akan terendam banjir.
Namun, jika wilayah Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, aman saat bendungan tersebut berstatus siaga maka wilayah Indramayu yang berpotensi terendam banjir.
“Mudah-mudahan, Rabu pagi debit air di Bendungan Rentang mulai menurun, sehingga tidak berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Kabupaten Majalengka,” ujar Rezza Permana.
Terpisah seorang warga Blok Muara Desa Wanasalam, mengaku was was atas meluapnya Sungai Cimanuk tang sampai pagi Rabu (6/3), belum ada tanda tanda surut. Dirinya bersama warga yang lain sangat khawatir banjir pada tahun 2020 yang lalu terulang lagi.
“Warga di sini dari semalam siaga penuh takut banjir Sungai Cimanuk kembali meluap. Warga disini trauma atas banjir yang terjadi 4 tahun yang lalu. Semoga saja sungai Cimanuk airnya segera cepat surut, sehingga warga disini kembali tentram tidak khawatir akan terjadi banjir,” pungkas warga Blok Muara yang mengaku bernama Fuji. (Munadi)