KUNINGAN, (FC).- Forum Masyarkat Kuningan (Formatku) mendatangi gedung DPRD Kuningan untuk melakukan penjemputan terhadap anggota DPRD Kuningan yang mengundurkan diri dari jabatannya bernama Deki Zainal Mutakin, Kamis (26/8)
Namun kedatangan mereka selain ingin menjemput dengan delman penuh hiasan, juga menyampaikan rasa kecewa dan belasungkawa atas matinya tugas, fungsi dan kewajiban sebagai wakil rakyat.
Koordinator aksi Atang mengatakan, rasa duka cita yang mendalam bukanlah tanpa alasan, di tengah sedang melandanya wabah Covid-19 yang menimpa warga masyarakat Indonesia tak terkecuali warga masyarakat Kabupaten Kuningan.
Dimana banyak masyarakat yang terdampak luar biasa dari berbagai sektor kehidupan baik kesehatan, ekonomi, sosial, pendidikan, usaha dan yang lainnya.
“Harusnya ini menjadi momentum bagi para wakil kami di pemerintahan untuk menunjukkan pengabdiannya, kepedulian dan perhatian kepada warga masyarakat Kuningan yang telah memilih dirinya duduk digedung yang terhormat ini, namun justru saat ini kami menilai malah sebaliknya,”ungkap Atang.
Atang menilai para wakil rakyat yang saat ini duduk tidak respon terhadap aspirasi masyarakat, terhadap kondisi sosial yang terjadi, dan itu menjadi bukti bahwa DPRD Kabupaten Kuningan telah benar-benar mati dan tidak dapat lagi diharapkan sebagai wakil rakyat untuk memperjuangkan terwujud nya kesejahteraan pada masyarakat.
“Kami menilai tidak ada upaya maksimal mendorong eksekutif untuk menanggulangi kemiskinan yang semakin meningkat di Kabupaten Kuningan sehingga mewujudkan masyarakat sejahtera secara merata hanya impian. Lalu tidak peduli terhadap aspirasi masyarakat yang menginginkan keterbukaan informasi publik terkait anggaran yang digunakan Pemerintah termasuk dana Covid-19,” ujar Atang.
Bahkan, lanjut Atang, para wakil rakyat saat initidak mendengarkan jeritan rakyat ketika merasa tertindas dengan aturan-aturan PPKM yang tidak berpihak pada rakyat, malah semakin menyengsarakan rakyat. Bahkan melakukan pembiaran penyaluran Bansos yang tidak tepat sasaran akibat adanya dugaan data titipan.
“Bahkan banyak anggota DPRD Kuningan yang sibuk menggunakan media sosial layaknya netizen untuk menyampaikan aspirasinya, bukan menggunakan fungsi dan kewenangannya sebagai anggota Dewan. Dan saat ini DPRD lebih terkesan menjadi corong pemerintah,” ujar Atang.
Gagalnya penjemputan Anggota DPRD Kuningan Deki, Atang mengira dengan kealfaanya di gedung wakil rakyat sudah membuktikan bahwa yang bersangkutan sudah enggan ngantor lagi dan menikmati fasilitas wakil rakyat.
“Kita lihat saja nanti, tadi ketua partainya juga menyetujui pengunduran Deki,” ujar Atang (Ali)
Discussion about this post