INDRAMAYU, (FC).- Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, sekaligus Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar meninjau vaksinasi massal Indramayu yang digelar di SMK 1 Indramayu, Rabu (1/9).
Peninjauan Vaksinasi tersebut sebagai upaya mempersiapkan pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarakan di sekolah di Jawa barat.
“Memastikan bahwa vaksinansi untuk pelajar ini dilakukan sudah maksimal, begitu juga dengan pelaksanaan vaksinasi massal ini berjalan kondusif dan sangat tertib,” ujarnya.
Menurutnya, vaksinasi kepada para pelajar ini, guna menyiapkan anak-anak peserta didik. Karena bila tidak ada halangan, minggu depan akan ada pembelajaran tatap muka (PTM), dengan menggunakan sistem shift.
Disebutkannya, ada juga yang sudah vaksin mandiri 270 siswa. Hari ini yang divaksinansi 1.569 dan saat ini sudah 90 persen.
Dalam pembelajaran tatap muka ini, syaratnya harus vaksinasi karena bagaimana supaya menciptakan herd imunity lebih cepat.
”Selain vaksinasi juga ada momen seperti ini untuk mendorong anak anak peserta didik, mereka dekat dengan dunia menabung, sekitar 1000 orang yang mengikuti kegiatan menabung,”jelasnya
Sementara itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan secepatnya melakukan PTM kepada seluruh siswa di tingkat SMA dan SMK.
Setelah pemerintah menetapkan sejumlah kota/kabupaten berada di level 2 dan level 3.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi usai memantau vaksinasi covid 19 di SMKN 1 Indramayu.
Dedi menjelaskan, kegiatan vaksinasi ini merupakan salah satu upaya percepatan pelaksanaan PTM di sekolah.
Meski demikian, pihaknya akan tetap meminta Satgas Covid 19 di daerah untuk memberikan atensinya bila terjadi kasus Covid-19 kembali.
Sementara, SMAN 2 Indramayu secara bertahap akan memberikan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh siswanya yang akan mengikuti PTM pada Senin (6/9) pekan depan.
Kepala sekolah SMAN 2 Indramayu, Asama, didampingi Wakasek Kesiswaan Sari Ayu Trisna mengatakan, vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada 200 orang siswa perharinya.
Diperkirakan, lanjut Asama, pada awal PTM diberlakukan seluruh siswa sudah mendapatkan vaksinasi baik secara massal maupun mandiri. (Agus)