BOGOR (FC).- Di tengah dampak pandemi yang belum berakhir, sejumlah daerah dilanda bencana alam mulai dari banjir, longsor hingga gunung meletus. Hal ini berimbas pada keterbatasan bahan makanan dan bahan pangan.
Melihat kondisi ini, organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan terdorong melakukan Gerakan Sedekah Pangan Nasional (gspn).
ACT dan Global Wakaf mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama terlibat dan meluaskan program-program pangan guna menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin, saat peluncuran Gerakan Sedekah Pangan Nasional di Waqf Distribution Center (WDC) di Gunung Putri, Bogor, Selasa (23/2).
Sedekah, terang Ahyudin, menjadi komponen utama dalam gerakan tersebut. Sedekah tak hanya menjadi solusi permasalahan kehidupan, termasuk permasalahan pangan.
“Sedekah di tengah masyarakat kita identik dengan hal yang kecil. Padahal sesungguhnya, sedekah merupakan solusi besar, modal membangun peradaban. Sedekah merupakan ‘obat’ yang luar biasa. Oleh karena itu ACT kembali menghadirkan gerakan agar peradaban dunia lebih baik, dan kali ini kami menghadirkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional,” imbuh Ahyudin.
Bersama Global Wakaf, ACT membangun ekosistem pangan dari hulu ke hilir. Wakaf akan memainkan peranan besar dalam Gerakan Sedekah Pangan Nasional ini, yakni mengoptimalkan program-program pendukung para produsen pangan.
Wakaf Distribution Center, yang menampung suplai pangan dari para petani binaan serta donatur, pun menjadi penyambung dari produsen pangan kepada warga prasejahtera yang membutuhkan pangan. ACT menargetkan 100.000 pengusaha beras bisa mewakafkan perusahaannya di tahun 2021 ini.
Dari target tersebut harapannya terhimpun 5 juta ton beras bisa dibagikan gratis dan sekitar 50 juta karton air minum bisa dibagikan
“
Dari sini terlihat bagaimana wakaf jadi solusi atas segala permasalahan masyarakat, khususnya kemiskinan dan kerawanan pangan yang menjadi masalah laten. Produk-produk hasil pengelolaan dana wakaf akan disalurkan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Contohnya saja Beras Wakaf dan Air Minum Wakaf,” papar N. Imam Akbari selaku Presiden Global Wakaf – ACT.
Produk-produk tersebut juga digunakan dalam sejumlah program pangan ACT di sektor hilir, di mana manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Misalnya saja Humanity Care Line, Humanity Rice Truck, Humanity Food Truck, Operasi Beras Gratis, dan Operasi Makan Gratis.
Dengan demikian, Gerakan Sedekah Pangan Nasional diharapkan menjadi salah satu langkah mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
“Pangan yang tercukupi dari hulu ke hilir, insya Allah akan mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa produsen pangan. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat, masyarakat Indonesia mampu mewujudkan peradaban pangan yang baik,” ungkapnya
ACT menargetkan 50 juta penerima manfaat, 5 juta donatur dan 1 juta relawan terlibat dalam gerakan masif multimanfaat dari Gerakan Sedekah Pangan Nasional.
“Jadilah bagian dari gerakan ini, yang terbuka untuk umum. Setiap orang, artis selebritis, tokoh, ulama, masjid, sekolah, perguruan tinggi, komunitas, perusahaan, dan setiap entitas apapun yang memiliki rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap kondisi bangsa dan masyarakat Indonesia,” tutup Imam. (Andriyana)
Discussion about this post