53 ASN Ikut Open Bidding, Jabatan Staf Ahli Paling Banyak Diminati

KUNINGAN, (FC).- Sebanyak 53 ASN berpangkat Eselon III dipastikan telah mendaftar dalam agenda lelang jabatan atau Open Bidding . Selanjutnya, lelang jabatan ini berlanjut ke tahap berikutnya yaitu seleksi administrasi.

Ketua Panitia Seleksi Lelang Jabatan JPT, H. Dian Rachmat Yanuar menyampaikan, hingga ditutupnya pendaftaran lelang jabatan sejak pukul 15.30 WIB, Senin (17/2), sudah terkumpul sebanyak 53 orang ASN yang ikut mendaftar.

“Hingga ditutupnya pendaftaran tadi ada 53 orang yang ikut mendaftar. Alhamdulilah semua kekosongan jabatan sudah terpenuhi,” ujar Dian.

Disebutkan Dian, pihaknya akan melangkah ke tahap berikutnya, yaitu seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak jabatan, integritas dan moralitas mulai 18 Februari 2020 hingga 27 Februari 2020.

“Dan nanti pengumuman lulus seleksi administasi pada tanggal 28 Februari 2020,” ujar Dian.

Ditanya siapa saja yang mendaftar, Dian mengaku hal itu belum bisa disampaikan. Namun dia hanya menyebutkan beberapa jabatan yang cukup fantastis diminati para ASN dalam lelang jabatan kali ini.

“Paling banyak yang ikut itu di jabatan Staf Ahli Bidang Kemasyaratakan dan Sumber Daya Manusia sebanyak 17 orang, kemudian terbanyak kedua yaitu jabatan Kepala Dinas Sosial, dan ketiga ada di DPMD, termasuk Bappeda Kuningan juga diikuti sebanyak 11 orang, dan yang paling sedikit yaitu untuk jabatan Direktur RSUD 45 hanya 4 orang,” jelas Dian.

Dian menyakini dari seleksi administrasi nanti tetap ada yang tidak lolos untuk mengikuti tahap selanjutnya yaitu tahap menuju 3 besar. Yang sebelumnya harus dilalui yaitu tes kompetensi, penulisan makalah, hingga tes kesehatan dan kejiwaan, hingga wawancara.

Terpisah, Kepala BKPSDM Kuningan H. Nurahim melalui Kabid Perpindahan Pengangkatan Dalam Jabatan, Kesejahteraan Aparatur dan Fasilitasi Profesi ASN, Dodi Sudiana menyampaikan bahwa Pansel lelang jabatan tetap berjalan dalam rel yang ada, dan sesuai aturan yang digunakan hingga terseleksinya tiga besar untuk 11 jabatan kosong yang lelangkan.

Dodi menjelaskan bahwa Pansel tetap memegang teguh standar kompetensi jabatan yang dipakai agar sesuai aturan, yaitu Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI nomor 409 Tahun 2019 Tentang Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan Instansi Daerah dibutuhkan jebolan sarjana atau Diploma IV dengan bidang keilmuan yang cukup unik.

“Bidang keilmuan yang dimaksud harus relevan, kemudian pengalaman juga diatur, secara akumulasi juga diperhitungkan, Contoh bidang sosial, tidak selamanya ASN itu harus bekerja di dinas sosial saja, karena yang dilapangan juga mengurus sosial, di kesra sosial juga, dan dinas kesehatan juga sosial jadi bidang itu luas,” jelas Dodi.

Contoh lain, lanjut Dodi, yaitu Bappeda dengan banyak bidang, seperti pengembangan, penelitian, atau perencanaan.

“Itu kan luas, ada perencanaan, mungkin kasubag program juga pernah di bidang pelaksanaan. Kalau bidang pembangunan camat juga bisa masuk. Tidak matok harus pernah di SKPD itu, tapi keterkaitan di bidang itu,” lanjut Dodi.

Selain itu, kaitan memiliki pengalaman jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang selama 5 (lima) tahun, disebutkan Dodi, bahwa itu bukan sejak diangkat menjadi struktural, tapi sejak diangkat dari CPNS.

“Pengalaman jabatan itu dihitung dari nol sejak diangkat menjadi CPNS, bukan menjadi structural di dinas,” kata Dodi.

Dodi memastikan, sesuai harapan Bupati Kuningan, bahwa lelang jabatan ini hasilnya nanti tetap adalah yang terbaik dari yang baik. Maka dari itu pihaknya menjamin perjalanan seleksi hingga tiga besar akan berjalan dengan fair play . (ali)

53 ASN Ikut Open Bidding, Jabatan Staf Ahli Paling Banyak Diminati

BacaJuga :

Bagikan ini:

Baca Juga